Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, melaksanakan sembahyang dan "bakti penganyar" dengan serangkaian ritual besar tahunan atau piodalan ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu.
Pelaksanaan persembahyangan tersebut dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Piodalan yang merupakan serangkaian Pujawalikrama itu dilaksanakan setiap tahun, tepatnya saat purnama sasih kasa.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengatakan, ritual nganyarin sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Hyang Wihdi Wasa sebagai Yang maha Pencipta.
"Kali ini, Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung kembali dan Pemkab Buleleng melaksanakan Bakti Penganyar pada kesempatan yang juga banyak dihadiri oleh pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng dan masyarakat Buleleng," ujarnya.
Ritual setahun sekali di pura terbesar di Jawa Timur tersebut dipuput Ida Peranda Gede Putra Kemenuh dari Geria Suksada, dan Ida Pedanda Gede Mas Dwija Putra dari Geria Taman Sari Baturiti Tabanan. Pemkab Buleleng juga ngaturang punia sebesar Rp15 juta.
Pinandita Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Mangku Marto menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Buleleng karena sudah melakukan bakti penganyar di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini, puncak wali sudah dilaksanakan sejak Sabtu (8/7) lalu. "Ida bhatara katuran nyejer selama sebelas hari dan mesineb pada Rabu (19/7) mendatang," sebutnya.
Sehari sebelumnya, Bupati Agus Suradnyana melakukan "trail adventure" bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala BPBD Buleleng Made Subur, Kabag Humas dan Protokol DPRD, Gede Putra Aryana, Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Made Supartawan, Kasubag Pemberitaan Humas Cok Adithya, dan Kasubag Protokol Ketut Suarmawan.
Mengambil start sejak pukul 05.00 WIB dari Puncak Gunung Bromo, Agus dan rombongan dengan menggunakan motor trail menuju Kabupaten Lumajang melintasi pegunungan dan tiba di Pura Mandara Giri, Lumajang pukul 16.00 WIB. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Pelaksanaan persembahyangan tersebut dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Piodalan yang merupakan serangkaian Pujawalikrama itu dilaksanakan setiap tahun, tepatnya saat purnama sasih kasa.
Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, mengatakan, ritual nganyarin sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Ida Hyang Wihdi Wasa sebagai Yang maha Pencipta.
"Kali ini, Piodalan Pura Mandara Giri Semeru Agung kembali dan Pemkab Buleleng melaksanakan Bakti Penganyar pada kesempatan yang juga banyak dihadiri oleh pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng dan masyarakat Buleleng," ujarnya.
Ritual setahun sekali di pura terbesar di Jawa Timur tersebut dipuput Ida Peranda Gede Putra Kemenuh dari Geria Suksada, dan Ida Pedanda Gede Mas Dwija Putra dari Geria Taman Sari Baturiti Tabanan. Pemkab Buleleng juga ngaturang punia sebesar Rp15 juta.
Pinandita Pura Mandhara Giri Semeru Agung, Lumajang, Jawa Timur, Mangku Marto menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Buleleng karena sudah melakukan bakti penganyar di Pura Mandara Giri Semeru Agung Lumajang.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini, puncak wali sudah dilaksanakan sejak Sabtu (8/7) lalu. "Ida bhatara katuran nyejer selama sebelas hari dan mesineb pada Rabu (19/7) mendatang," sebutnya.
Sehari sebelumnya, Bupati Agus Suradnyana melakukan "trail adventure" bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, Kepala BPBD Buleleng Made Subur, Kabag Humas dan Protokol DPRD, Gede Putra Aryana, Kabag Humas dan Protokol Setda Pemkab Made Supartawan, Kasubag Pemberitaan Humas Cok Adithya, dan Kasubag Protokol Ketut Suarmawan.
Mengambil start sejak pukul 05.00 WIB dari Puncak Gunung Bromo, Agus dan rombongan dengan menggunakan motor trail menuju Kabupaten Lumajang melintasi pegunungan dan tiba di Pura Mandara Giri, Lumajang pukul 16.00 WIB. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017