Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menyerahkan bantuan seperangkat gamelan gong kebyar kepada Sekaa (kelompok) Gong Dharma Negara, Pura Pengubengan Besakih, Kabupaten Karangasem.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kabag Kesra IGN Mataram di Besakih, Bali, Jumat, mengharapkan seperangkat gamelan gong tersebut bisa dimanfaatkan dalam seni dan budaya serta "ngayah" pada saat upacara ritual di Pura Agung Besakih.
"Saya harapkan kepada para `sekaa` untuk berlatih dengan adanya seperangkat gong kebyar tersebut, sehingga pada saat ada upacara ritual bisa `ngayah` atau memainkan alat gamelan itu," katanya.
Wali Kota Rai Mantra lebih lanjut mengatakan keberadaan Pura Pengubengan merupakan salah satu pura yang di "empon" (tanggung jawab) oleh Pemerintah Kota Denpasar, dan letaknya pura tersebut paling tinggi di antara pura lainnya yang ada di Besakih.
Keberadaan Pura Pengubengan tersebut berdiri "pelinggih Pesamuhan Bhatara Kabeh sebelum Bhatara Turun Kabeh di Penataran Agung. Dan pelinggih pokok Meru Tumpang 11 di samping Balegong, Bale Pelik, dan Piyasan".
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Mataram mengatakan "Upacara Karya Prayascita Bumi, Giri Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih Lan Purnama Kasa" Pura Pengubengan Besakih puncak karyan akan dilaksanakan pada 29 Juni 2017.
Mengawali upacara tersebut akan diadakan upacara-upacara "pengawit", seperti upacara pakelem di Kawah Gunung Agung yang akan dilaksanakan pada 28 Juni, sehari sebelum puncak karya.
Pemangku (Rohanian) Pura Pengubengan, Jero Mangku Nyoman Artawan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, atas semua perhatian yang telah diberikan kepada Pura Pengubengan Besakih dari awal dibangunnya pura sampai saat ini.
"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Rai Mantra yang begitu tulus kepada Pura Pengubengan Besakih ini, apa lagi sekarang kami diberikan seperangakat gambelan. Ini akan membuat suasana pura semakin sakral dan kental akan tradisi budaya dan mudah-mudahan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) memberkati kita semua," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Kabag Kesra IGN Mataram di Besakih, Bali, Jumat, mengharapkan seperangkat gamelan gong tersebut bisa dimanfaatkan dalam seni dan budaya serta "ngayah" pada saat upacara ritual di Pura Agung Besakih.
"Saya harapkan kepada para `sekaa` untuk berlatih dengan adanya seperangkat gong kebyar tersebut, sehingga pada saat ada upacara ritual bisa `ngayah` atau memainkan alat gamelan itu," katanya.
Wali Kota Rai Mantra lebih lanjut mengatakan keberadaan Pura Pengubengan merupakan salah satu pura yang di "empon" (tanggung jawab) oleh Pemerintah Kota Denpasar, dan letaknya pura tersebut paling tinggi di antara pura lainnya yang ada di Besakih.
Keberadaan Pura Pengubengan tersebut berdiri "pelinggih Pesamuhan Bhatara Kabeh sebelum Bhatara Turun Kabeh di Penataran Agung. Dan pelinggih pokok Meru Tumpang 11 di samping Balegong, Bale Pelik, dan Piyasan".
Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Mataram mengatakan "Upacara Karya Prayascita Bumi, Giri Kertih, Wana Kertih, Segara Kertih Lan Purnama Kasa" Pura Pengubengan Besakih puncak karyan akan dilaksanakan pada 29 Juni 2017.
Mengawali upacara tersebut akan diadakan upacara-upacara "pengawit", seperti upacara pakelem di Kawah Gunung Agung yang akan dilaksanakan pada 28 Juni, sehari sebelum puncak karya.
Pemangku (Rohanian) Pura Pengubengan, Jero Mangku Nyoman Artawan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar, atas semua perhatian yang telah diberikan kepada Pura Pengubengan Besakih dari awal dibangunnya pura sampai saat ini.
"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Bapak Rai Mantra yang begitu tulus kepada Pura Pengubengan Besakih ini, apa lagi sekarang kami diberikan seperangakat gambelan. Ini akan membuat suasana pura semakin sakral dan kental akan tradisi budaya dan mudah-mudahan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan) memberkati kita semua," katanya. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017