Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menganggarkan dana Rp336 miliar untuk pembangunan Gedung Kebudayaan di Pusat Pemerintahan Mangupura dalam waktu dekat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Badung, IB Surya Suamba di Mangupura, Jumat, mengatakan pembangunan gedung itu dilakukan agar Badung memiliki gedung kebudayaan berstandar internasional.
"Rencana pembangunan gedung kebudayaan ini menggunakan luas lahan empat hektare dengan total luas bangunan gedung 1,8 hektare," katanya.
Untuk bentuk gedungnya nanti, kata Surya, dirancang panggung di dalam ruangan (indoor) dan juga panggung terbuka (outdoor/open stage) di depan gedung.
Surya menambahakn apabila pembangunan gedung sudah rampung dapat digunakan untuk pergelaran seni karawitan, konser musik, pameran seni rupa dan pameran lainnya.
"Saya menyakini gedung kesenian ini mampu menampung penonton hingga 2.650 orang , khusunya untuk ketersediaan tempat duduk," ujarnya.
Namun, tempat duduk itu rencananya akan menggunakan teknologi yang dapat dilipat sehingga menjadi datar (flat) sehingga dapat digunakan untuk kegiatan konser yang menampung 10.000 pengunjung.
Ia menjelaska alokasi dana itu diperuntukkan pada pembangunan gedung, pengadaan lampu, pengadaan "sound system" yang dipesan langsung dari Amerika.
"Kualitas sound systemnya nanti harus bagus, karena saat akan mengundang artis luar negeri dan lokal yang hendak konser ke Indonesia disyaratkan sound sistem sandar dunia. Gedung ini juga dapat disewakan untuk kegiatan ini," ujarnya.
Selain itu, untuk penataan cahaya juga menggunakan peranti yang berkualitas paling bagus, karena infrastruktur , sound sistem dan penataan lampu sangat penting dalam sebuah pertunjukan.
"Untuk penataan lampu akan diseting khusus dan spesial dengan spesifikasinya paling unggul," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Badung, IB Surya Suamba di Mangupura, Jumat, mengatakan pembangunan gedung itu dilakukan agar Badung memiliki gedung kebudayaan berstandar internasional.
"Rencana pembangunan gedung kebudayaan ini menggunakan luas lahan empat hektare dengan total luas bangunan gedung 1,8 hektare," katanya.
Untuk bentuk gedungnya nanti, kata Surya, dirancang panggung di dalam ruangan (indoor) dan juga panggung terbuka (outdoor/open stage) di depan gedung.
Surya menambahakn apabila pembangunan gedung sudah rampung dapat digunakan untuk pergelaran seni karawitan, konser musik, pameran seni rupa dan pameran lainnya.
"Saya menyakini gedung kesenian ini mampu menampung penonton hingga 2.650 orang , khusunya untuk ketersediaan tempat duduk," ujarnya.
Namun, tempat duduk itu rencananya akan menggunakan teknologi yang dapat dilipat sehingga menjadi datar (flat) sehingga dapat digunakan untuk kegiatan konser yang menampung 10.000 pengunjung.
Ia menjelaska alokasi dana itu diperuntukkan pada pembangunan gedung, pengadaan lampu, pengadaan "sound system" yang dipesan langsung dari Amerika.
"Kualitas sound systemnya nanti harus bagus, karena saat akan mengundang artis luar negeri dan lokal yang hendak konser ke Indonesia disyaratkan sound sistem sandar dunia. Gedung ini juga dapat disewakan untuk kegiatan ini," ujarnya.
Selain itu, untuk penataan cahaya juga menggunakan peranti yang berkualitas paling bagus, karena infrastruktur , sound sistem dan penataan lampu sangat penting dalam sebuah pertunjukan.
"Untuk penataan lampu akan diseting khusus dan spesial dengan spesifikasinya paling unggul," ujarnya. (WDY)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017