Denpasar (Antara Bali) - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Denpasar, Provinsi Bali, mencatat terjadi peningkatan jumlah tenaga kerja asing asal Taiwan dan China sekitar 30 persen pada 2011 dibandingkan 2010.

"Jumlah tenaga kerja asal Taiwan dan China pada 2011 sebanyak 180 orang, meningkat sekitar 30 persen dibandingkan 2010," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar Made Erwin Suryadarma Sena, Selasa.

Dia menjelaskan, sebagian besar dari 180 pekerja asal kedua negara itu berasal dari Taiwan.

Para pekerja tersebut bekerja sebagai tenaga ahli di perusahaan penangkap ikan tuna di kawasan Tanjung Benoa Denpasar.

"Sebagian dari mereka menempati posisi sebagai tenaga pemasaran dan pengendali mutu," ujarnya.

Made Erwin mengatakan, umumnya para tenaga kerja tersebut bekerja dalam kurun waktu sudah cukup lama dan dikontrak dalam jangka menengah atau panjang.

Masa kerja para pekerja itu ada yang sudah bertahun-tahun ataupun  baru, yakni antara enam bulan sampai satu tahun.

"Sebagian besar para pekerja itu adalah pekerja baru, sedangkan yang sudah cukup lama telah diuruskan perpanjangan izin bekerjanya oleh pihak perusahaan," katanya.

Menurut dia, berdasarkan catatan, sampai saat ini ada 600 pekerja asing di ibu kota Provinsi Bali. Dari jumlah tersebut, 30 persennya adalah tenaga kerja asal Taiwan dan China.

Lainnya adalah pekerja dari berbagai negara Eropa dan Amerika yang bekerja di luar sektor perikanan, antara lain pariwisata, hotel dan pendidikan.

"Berdasarkan hasil pembinaan rutin yang kami lakukan dengan tim pengawas dari unsur kepolisian dan imigrasi terhadap perusahaan yang mempekerjakan para pekerja asing itu, tidak ditemukan masalah," ujarnya.

Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing itu selalu melengkapi izin pekerjanya dan memperpanjang jika sudah habis masa berlakunya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011