Kuta (Antara Bali) - Pangkalan Udara Ngurah Rai, Bali, meningkatkan pengawasan keamanan udara bersama instansi terkait lainnya menjelang arus mudik Lebaran.
"Pengamanan objek vital nasional di Bali, kami juga mempunyai tugas di situ (Bandara Ngurah Rai). Yang menjadi bagian kami, menyesuaikan dengan kepentingan dari pihak bandara," kata Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman dalam pembukaan posko Lebaran di Bandara Ngurah Rai, di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut Superman, kekuatan TNI AU akan lebih dioptimalkan dalam upaya mitigasi atau pencegahan pelanggaran kawasan udara, karena personel telah ditempatkan di sejumlah titik baik di terminal domestik dan internasional serta kawasan udara atau "airside".
Untuk itu, ia mengingatkan pengguna jasa udara agar tidak mengeluarkan celotehan atau guyonan tentang bom yang justru menimbulkan kerugian semua pihak.
"Kami ingatkan kepada semua pengguna jasa bandara, hati-hati dengan kalimat itu. Sudah tidak zamannya lagi berbicara tentang itu karena konsekuensi panjang sekali. Kami butuh waktu untuk `screening` bagasi, personel, pesawatnya, kemudian dampaknya bisa `delay` (penundaan) dan beberapa dampak lainnya," tegasnya.
Pihaknya akan mengawasi dan memonitor keamanan bandara meskipun arus mudik merupakan aktivitas normal tahunan, namun patut diantisipasi dari gangguan keamanan.
Aparat TNI AU merupakan bagian dari unsur pengamanan yang tergabung dalam Posko Monitoring Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2017.
Selain TNI AU, dalam posko tersebut juga terdapat kepolisian, petugas keamanan bandara, Kesehatan Pelabuhan, Satpol PP, Brimbob, Otoritas Bandara, Basarnas, maskapai penerbangan dan instansi terkait lainnya.
Total jumlah personel dalam posko itu mencapai sekitar 1.500 orang yang bertugas mulai 15 Juni hingga 11 Juli 2017 untuk membantu kelancaran arus mudik dan liburan di bandara setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Pengamanan objek vital nasional di Bali, kami juga mempunyai tugas di situ (Bandara Ngurah Rai). Yang menjadi bagian kami, menyesuaikan dengan kepentingan dari pihak bandara," kata Komandan Pangkalan Udara Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman dalam pembukaan posko Lebaran di Bandara Ngurah Rai, di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut Superman, kekuatan TNI AU akan lebih dioptimalkan dalam upaya mitigasi atau pencegahan pelanggaran kawasan udara, karena personel telah ditempatkan di sejumlah titik baik di terminal domestik dan internasional serta kawasan udara atau "airside".
Untuk itu, ia mengingatkan pengguna jasa udara agar tidak mengeluarkan celotehan atau guyonan tentang bom yang justru menimbulkan kerugian semua pihak.
"Kami ingatkan kepada semua pengguna jasa bandara, hati-hati dengan kalimat itu. Sudah tidak zamannya lagi berbicara tentang itu karena konsekuensi panjang sekali. Kami butuh waktu untuk `screening` bagasi, personel, pesawatnya, kemudian dampaknya bisa `delay` (penundaan) dan beberapa dampak lainnya," tegasnya.
Pihaknya akan mengawasi dan memonitor keamanan bandara meskipun arus mudik merupakan aktivitas normal tahunan, namun patut diantisipasi dari gangguan keamanan.
Aparat TNI AU merupakan bagian dari unsur pengamanan yang tergabung dalam Posko Monitoring Angkutan Lebaran Terpadu tahun 2017.
Selain TNI AU, dalam posko tersebut juga terdapat kepolisian, petugas keamanan bandara, Kesehatan Pelabuhan, Satpol PP, Brimbob, Otoritas Bandara, Basarnas, maskapai penerbangan dan instansi terkait lainnya.
Total jumlah personel dalam posko itu mencapai sekitar 1.500 orang yang bertugas mulai 15 Juni hingga 11 Juli 2017 untuk membantu kelancaran arus mudik dan liburan di bandara setempat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017