Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali mengantisipasi tekanan inflasi salah satunya dari sisi tarif transportasi baik darat, laut dan udara menjelang arus mudik Lebaran 2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami akan bergerak (menekan inflasi) di transportasi supaya transportasi lebih aman," kata Wakil Ketua TPID Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.
Menurut Causa, risiko inflasi salah satunya dapat dipengaruhi dari kenaikan tarif angkutan udara periode mudik Lebaran dan libur sekolah 2017.
Untuk itu sebagai langkah antisipasi TPID Bali memfasilitasi dinas-dinas terkait di provinsi dan kabupaten/kota melakukan koordinaai terkait dengan penetapan kebijakan tarif transportasi yang wajar untuk transportasi udara, darat dan laut.
Pria yang akrab disapa CIK itu juga mengimbau masyarakat sudah harus membeli tiket transportasi melalui jalur dalam jaringan atau "online" untuk menyiasati kenaikan harga termasuk menghindari antrean panjang apabila membeli tiket langsung di tempat.
Selama periode tahun 2014-2016, tarif angkutan udara dan tarif angkutan antarkota menjadi salah satu penyumbang utama inflasi baik di dua kota pencacahan inflasi di Bali yakni Denpasar, Singaraja dan tataran nasional.
Sebelumnya PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pemudik atau pengguna jasa penyeberangan laut untuk membeli tiket secara "online" atau dalam jaringan untuk mempersingkat waktu antre di pelabuhan saat arus mudik Lebaran.
Direktur Pelayanan dan Fasilitas ASDP Indonesia Ferry Christine Hutabarat ditemui ketika menggelar tatap muka dengan awak media terkait kesiapan arus mudik Lebaran di Denpasar beberapa waktu lalu menambahkan tiket dalam jaringan itu, bisa dibeli melalui laman tiket.indonesiaferry.co.id.
Dengan adanya sistem pembelian secara "online" itu akan mempersingkat waktu pelayanan salah satunya dalam mengisi data manifes penumpang yang selama ini memakan waktu sekitar 50 detik untuk satu penumpang per transaksi.
Nantinya pengguna jasa akan mendapatkan nomor barkode yang bisa dicetak atau dengan menunjukkan barkode di telepon seluler untuk selanjutnya tiggal dipindai petugas loket.
Pihaknya telah menyiapkan empat mesin pemindai kode tiket salah satunya di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali bagi pemudik yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.
Selain tiket dalam jaringan, pihaknya juga menjual tiket berjadwal yang dapat dibeli sekaligus untuk verifikasi tiket di beberapa titik salah satunya di jalur menuju Pelabuhan Gilimanuk yakni di rumah makan Soka Indah, Candi Kusuma dan Jembatan Timbang Cekik.
Tujuannya, untuk memecah konsentrasi membeludaknya pembelian tiket langsung di pelabuhan atau pembelian tiket "go show".
Dengan adanya tiket dalam jaringan tersebut pemudik atau pengguna jasa transportasi terhindar dari kepanikan saat membeli tiket serta terhindar dari aksi ambil untung para calo.(DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017