Singaraja (Antara Bali) - Polisi Sektor Seririt Kepolisian Resor Buleleng, Bali mendalami kasus ratusan siswa pendidikan anak usia dini (PAUD) Negeri Pembina di Desa Patemon yang keracunan nasi kotak ketika perayaan perpisahan sekolah.

Kepala Polsek Seririt, Komisaris Polisi Loduwyk Tapilaha, di Kota Seririt, Jumat, mengatakan, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan intensif terhadap saksi dan pemilik rumah makan yang menyajikan makanan tersebut.

Ia menjelaskan, pihaknya ingin memastikan penyebab keracunan yang menimpa ratusa korban tersebut termasuk menyiagakan sejumlah personil di RS Pratama Seririt.

"Beberapa saksi termasuk penjual nasi masih dimintai keterangannya dimana beberapa personil juga disiagakan di rumah sakit untuk membantu memberikan pelayanan," kata dia.

Sementara itu, Polsek Seririt sendiri mendapatkan informasi keracunan langsung melakukan langkah-langkah pengamanan di RS Pratama dengan menurunkan Unit Reskrim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan.

Data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan, Pemuda, Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng Jumat (9/6) siang menyebutkan bahwa dari 116 korban keracunan nasi kotak.

Kebanyakan korban diopname di RS Pratama Tangguwisa, Seririt, RSUD Kabupaten Buleleng di Singaraja dan RSU Kertha Usada Singaraja sebanyak 43 pasien.

Rinciannya di RS Pratama Tangguwisia 24 pasien dewasa dan 15 anak-anak, sementara di RSUD Kabupaten Buleleng sebanyak satu pasien dewasa, serta di RSU Kertha Usada sebanyak satu orang pasien dewasa dan dua pasien anak-anak. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017