Denpasar (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo batal melepas pawai dan membuka Pesta Kesenian Bali ke-39 yang akan digelar 10 Juni 2017 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali dan Taman Budaya, Denpasar.
"Hasil informasi terakhir yang dipantau oleh Protokol Gubernur bahwa sudah ada kepastian yang nanti akan melepas adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Jumat.
Sedangkan malam harinya, Sabtu (10/6) yang akan membuka PKB ke-39 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Mengapa Presiden tidak jadi hadir, alasan pastinya kami tidak tahu. Tetapi yang jelas Beliau ada kegiatan yang penting dan lebih prioritas sehingga menugaskan Mendagri," ucapnya.
Meskipun Presiden batal hadir, pihaknya menjamin tidak akan mengurangi semangat dan persiapan pawai, semua akan tetap berjalan seperti biasa.
Mendagri Tjahjo Kumolo akan melepas Pawai Pembukaan PKB ditandai dengan menancapkan "teteken" atau tongkat kemudian akan keluar air mancur. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat, yakni Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan.
Sementara kendaraan hias yang sebelumnya disiapkan khusus oleh Pemprov Bali untuk dinaiki Presiden, nantinya akan dinaiki oleh Mendagri saat pawai.
Dewa Beratha mengemukakan absennya Presiden pada PKB kali ini sesungguhnya bukan untuk yang pertama kalinya, karena jika dilihat dari 38 kali penyelenggaraannya memang tidak semuanya dilepas oleh Presiden.
Kalau melihat ke belakang, lanjut dia, mulai dari PKB tahun 1979, tidak selalu dilepas oleh Presiden, pernah Wapres, dan pernah menteri. Namun, kebetulan saat pemerintahan Presiden Megawati dan SBY, orang nomor satu di Indonesia itu tidak pernah absen setiap tahunnya untuk melepas pawai dan membuka PKB.
"Saat bertemu dengan Bapak Gubernur, Bapak Presiden memang berencana hadir. Menurut Gubernur, Beliau (Presiden-red) belum pernah melihat pawai kebudayaan seperti yang dilihat di Bali. Apalagi Bapak Gubernur sudah melaporkan malam harinya, saat pembukaan ada pagelaran juga. Mungkin akhir-akhir ini ada kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan Presiden," kata Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Hasil informasi terakhir yang dipantau oleh Protokol Gubernur bahwa sudah ada kepastian yang nanti akan melepas adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, hadir juga Menteri Pariwisata Arief Yahya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha di Denpasar, Jumat.
Sedangkan malam harinya, Sabtu (10/6) yang akan membuka PKB ke-39 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
"Mengapa Presiden tidak jadi hadir, alasan pastinya kami tidak tahu. Tetapi yang jelas Beliau ada kegiatan yang penting dan lebih prioritas sehingga menugaskan Mendagri," ucapnya.
Meskipun Presiden batal hadir, pihaknya menjamin tidak akan mengurangi semangat dan persiapan pawai, semua akan tetap berjalan seperti biasa.
Mendagri Tjahjo Kumolo akan melepas Pawai Pembukaan PKB ditandai dengan menancapkan "teteken" atau tongkat kemudian akan keluar air mancur. Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat, yakni Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan.
Sementara kendaraan hias yang sebelumnya disiapkan khusus oleh Pemprov Bali untuk dinaiki Presiden, nantinya akan dinaiki oleh Mendagri saat pawai.
Dewa Beratha mengemukakan absennya Presiden pada PKB kali ini sesungguhnya bukan untuk yang pertama kalinya, karena jika dilihat dari 38 kali penyelenggaraannya memang tidak semuanya dilepas oleh Presiden.
Kalau melihat ke belakang, lanjut dia, mulai dari PKB tahun 1979, tidak selalu dilepas oleh Presiden, pernah Wapres, dan pernah menteri. Namun, kebetulan saat pemerintahan Presiden Megawati dan SBY, orang nomor satu di Indonesia itu tidak pernah absen setiap tahunnya untuk melepas pawai dan membuka PKB.
"Saat bertemu dengan Bapak Gubernur, Bapak Presiden memang berencana hadir. Menurut Gubernur, Beliau (Presiden-red) belum pernah melihat pawai kebudayaan seperti yang dilihat di Bali. Apalagi Bapak Gubernur sudah melaporkan malam harinya, saat pembukaan ada pagelaran juga. Mungkin akhir-akhir ini ada kegiatan penting yang tidak bisa ditinggalkan Presiden," kata Dewa Beratha. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017