Mangupura (Antara Bali) - Dinas Pertanian Kabupaten Badung, Bali, menyosialisasikan kepada para petani yang terkena dampak perbaikan saluran irigasi pertanian (subak) di daerah itu agar tetap dapat bercocok tanam tanpa menggunakan air.

"Upaya sosialisasi kepada petani ini agar proyek perbaikan jaringan irigasi tingkat usaha tani (Jitut) dan jalan usaha tani (JUT) ini dapat berjalan dengan lancar," kata Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Badung, Bali, IGA Ketut Sudaratmaja di Mangupura, Kamis.

Untuk mengantisipasi dampak saat perbaikan irigasi ini, pihaknya akan terus menyosialisasikan kepada petani di Kecamatan Mengwi dan Kuta Utara maupun Kecamatan Abiansemal serta Petang untuk menanam palawija.

Dia mengatakan, pengerjaan proyek Jitut dan JUT ini langsung dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung dengan anggaran Rp10 miliar.

Anggaran tersebut difokuskan untuk Jitut di Kecamatan Mengwi dan Kuta Utara sebesar Rp5 miliar dan perbaikan JUT di Kecamatan Abiansemal serta Petang sebesar Rp5 miliar.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, AA Gde Dalem menjelaskan, dua proyek itu masih dalam proses lelang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

"Dua proyek yang sekarang masih dalam proses lelang dan masing-masing rekanan akan menangani lima subak dengan panjang masing-masing 70 meter," katanya.

Gde Dalem menargetkan proyek perbaikan saluran irigasi ini rampung pada November 2017.(SRW)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017