Denpasar (Antara Bali) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali berupaya menahan laju inflasi menjelang Lebaran meskipun diprediksi tidak melampaui tahun 2016 karena terjaganya pasokan pangan.

Wakil Ketua TPID Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Selasa, menjelaskan selain karena terjaganya pasokan, besaran inflasi yang tidak melampui tahun sebelumnya itu didorong oleh perbaikan kondisi cuaca dan didukung kesiapan TPID di Bali dalam mengawal inflasi.

Menurut Causa, inflasi Bali pada periode Ramadan dan Lebaran 2017 yang berlangsung pada Mei dan Juni diperkirakan mengalami peningkatan masing-masing sebesar 0,16 persen dan 0,36 persen.

Perkiraan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan April 2017 yang mengalami deflasi sebesar minus 0,14 persen.

Pria yang akbrab disapa CIK itu mengatakan perkiraan peningkatan tersebut seiring dengan peningkatan permintaan menjelang Ramadan dan Idul Fitri seiring dengan liburan sekolah.

Perkembangan terakhir, lanjut dia, menunjukkan perlunya kewaspadaan akan tendensi kenaikan harga untuk komoditas daging ayam ras, bawang putih, dan gula pasir.

Namun demikian, perkiraan tersebut masih lebih rendah dibandingkan periode Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang jatuh pada Juni dan Juli 2016 yang masing-masing tercatat sebesar 0,34 persen dan 0,57 persen.

TPID Bali bersama Pemerintah Daerah, Bulog dan instansi terkait lainnya menggelar pasar murah di sejumlah tempat untuk menekan laju inflasi dan menekan spekulan mempermainkan harga menjelang Lebaran.(WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017