Singaraja (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali, menggelar "Buleleng Recycle Carnaval" atau karnaval busana berbahan dasar sampah daur ulang untuk memperingati hari lingkungan sedunia pada 5 Juni.
"Karnaval melibatkan para siswa dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD). sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK)," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, di Taman Kota Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu tujuan kegiatan yakni mendukung program pemerintah daerah yakni "Buleleng Bebas Sampah Plastik" selain juga mendukung upaya mewujudkan Bali yang bersih dan hijau.
Sutjidra menjelaskan, permasalahan sampah merupakan hal yang klasik dan penanganannya perlu melibatkan semua pihak, bukan hanya pemerintah.
"Termasuk kepada insan pendidikan utamanya para siswa di sekolah dari tingkat dasar diharapkan mendukung program penyelamatan lingkungan melalui penanganan sampah. Sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar bagaimana mengelola sampah agar dapat dijadikan barang-barang bermanfaat," tambah dia.
Pemanfaatan sampah menjadi barang-barang bernilai tinggi juga dinilai dapat memberikan pemahaman paradigma baru kepada para siswa sekolah dimana kedepan mereka (siswa) diharapkan dapat mengelola sebagai salah satu sumber pendapatan bernilai ekonomi.
"Karnaval bukan hanya sekedar untuk kompetisi semata tetapi juga bagaimana menggali kreativitas dan inovasi dari siswa yang ada di Bali Utara," papar dia.
Dari segi lingkungan, Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang sudah memasuki penyelenggaraan kedua diharapkan dapat menanamkan kecintaan terhadap lingkungan di Bali yang berbalut dengan alam yang budaya. Sehingga harapan besarnya adalah masyarakat peka terhadap keadaan sekitarar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan, BRC II tahun ini juga dilaksanakan serangkaian Buleleng Education Expo (BEE) II di daerah itu.
"BRC merupakan agenda tahunan yang akan dilaksanakan terus kedepan sebagai upaya mendukung program penyelamatan lingkungan, utamanya kaitannya dengan pengolahan sampah melalui bidang pendidikan," papar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Karnaval melibatkan para siswa dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD). sekolah menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK)," kata Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, di Taman Kota Singaraja, Sabtu.
Ia mengatakan salah satu tujuan kegiatan yakni mendukung program pemerintah daerah yakni "Buleleng Bebas Sampah Plastik" selain juga mendukung upaya mewujudkan Bali yang bersih dan hijau.
Sutjidra menjelaskan, permasalahan sampah merupakan hal yang klasik dan penanganannya perlu melibatkan semua pihak, bukan hanya pemerintah.
"Termasuk kepada insan pendidikan utamanya para siswa di sekolah dari tingkat dasar diharapkan mendukung program penyelamatan lingkungan melalui penanganan sampah. Sehingga mereka memiliki pemahaman yang benar bagaimana mengelola sampah agar dapat dijadikan barang-barang bermanfaat," tambah dia.
Pemanfaatan sampah menjadi barang-barang bernilai tinggi juga dinilai dapat memberikan pemahaman paradigma baru kepada para siswa sekolah dimana kedepan mereka (siswa) diharapkan dapat mengelola sebagai salah satu sumber pendapatan bernilai ekonomi.
"Karnaval bukan hanya sekedar untuk kompetisi semata tetapi juga bagaimana menggali kreativitas dan inovasi dari siswa yang ada di Bali Utara," papar dia.
Dari segi lingkungan, Buleleng Recycle Carnaval (BRC) yang sudah memasuki penyelenggaraan kedua diharapkan dapat menanamkan kecintaan terhadap lingkungan di Bali yang berbalut dengan alam yang budaya. Sehingga harapan besarnya adalah masyarakat peka terhadap keadaan sekitarar dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan, BRC II tahun ini juga dilaksanakan serangkaian Buleleng Education Expo (BEE) II di daerah itu.
"BRC merupakan agenda tahunan yang akan dilaksanakan terus kedepan sebagai upaya mendukung program penyelamatan lingkungan, utamanya kaitannya dengan pengolahan sampah melalui bidang pendidikan," papar dia. (WDY)
Video oleh Bagus Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017