Denpasar (Antara Bali) - Bank Indonesia Provinsi Bali memproyeksi kebutuhan uang tunai atau "outflow" masyarakat setempat meningkat hingga mencapai Rp3,17 triliun karena dipengaruhi libur panjang serangkaian Idul Fitri 1438 Hijriah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat, menjelaskan proyeksi tersebut meningkat sekitar 11,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,84 triliun.
Menurut Causa, selain karena libur panjang hari raya, peningkatan proyeksi "outflow" itu juga didasari oleh pembayaran gaji PNS/TNI dan Polri serta jumlah hari libur yang lebih banyak sembilan hari dibandingkan tahun lalu yang mencapai enam hari.
Jumlah proyeksi kebutuhan uang tunai tahun ini, lanjut dia, terdiri dari uang pecahan besar sebesar Rp2,98 triliun dan Rp184 miliar uang pecahan kecil.(WDY/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Jumat, menjelaskan proyeksi tersebut meningkat sekitar 11,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2,84 triliun.
Menurut Causa, selain karena libur panjang hari raya, peningkatan proyeksi "outflow" itu juga didasari oleh pembayaran gaji PNS/TNI dan Polri serta jumlah hari libur yang lebih banyak sembilan hari dibandingkan tahun lalu yang mencapai enam hari.
Jumlah proyeksi kebutuhan uang tunai tahun ini, lanjut dia, terdiri dari uang pecahan besar sebesar Rp2,98 triliun dan Rp184 miliar uang pecahan kecil.(WDY/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017