Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyiapkan Rp5 triliun uang kartal mengantisipasi lonjakan kebutuhan uang tunai menjelang Lebaran 2017.
"Persediaan itu meningkat sebesar 12,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,4 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.
Causa menambahkan persediaan uang kartal itu terdiri dari uang pecahan besar sebanyak Rp4,63 triliun dan uang pecahan kecil sebanyak Rp378 miliar.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank sentral itu telah menyiapkan strategi di antaranya rencana meningkatkan jumlah dan sebaran loket layanan pemenuhan uang rupiah.
Peningkatan layanan itu, lanjut dia, melalui program "cash to cash" atau penukaran, "book to cash" atau penarikan/pencairan dari buku rekening dan optimalisasi kegiatan kas keliling bersama perbankan.
BI, lanjut dia, telah menyiapkan lokasi penukaran di 184 loket/titik di Bali mulai dari 12 hingga 23 Juni 2017.
"Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 98 loket," imbuh pria yang akrab disapa CIK itu.
Bank sentral itu akan bekerja sama dengan sejumlah bank umum yang memiliki kendaraan layanan yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, Permata, Maybank, CIMB Niaga, BJB, BPD Bali dan Bank Muamalat untuk melakukan kas keliling delapan kali mulai 14 hingga 23 Juni 2017.
"Kami akan berkoordinasi dengan perbankan itu untuk membahas teknis kas keliing," ucapnya.
Causa menambahkan pihaknya juga berencana menambah sebaran loket penukaran uang yang menyasar area pariwisata di areal Sentral Parkir Kuta untuk meningkatkan layanan kas keliling.
Untuk tahun ini pihaknya bersama perbankan lainnya juga tetap melaksanakan kas keliling di Lapangan Puputan Badung tepatnya di depan Museum Bali yang tahun lalu digelar empat loket per hari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Persediaan itu meningkat sebesar 12,8 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp4,4 triliun," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Kamis.
Causa menambahkan persediaan uang kartal itu terdiri dari uang pecahan besar sebanyak Rp4,63 triliun dan uang pecahan kecil sebanyak Rp378 miliar.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, bank sentral itu telah menyiapkan strategi di antaranya rencana meningkatkan jumlah dan sebaran loket layanan pemenuhan uang rupiah.
Peningkatan layanan itu, lanjut dia, melalui program "cash to cash" atau penukaran, "book to cash" atau penarikan/pencairan dari buku rekening dan optimalisasi kegiatan kas keliling bersama perbankan.
BI, lanjut dia, telah menyiapkan lokasi penukaran di 184 loket/titik di Bali mulai dari 12 hingga 23 Juni 2017.
"Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 98 loket," imbuh pria yang akrab disapa CIK itu.
Bank sentral itu akan bekerja sama dengan sejumlah bank umum yang memiliki kendaraan layanan yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, Permata, Maybank, CIMB Niaga, BJB, BPD Bali dan Bank Muamalat untuk melakukan kas keliling delapan kali mulai 14 hingga 23 Juni 2017.
"Kami akan berkoordinasi dengan perbankan itu untuk membahas teknis kas keliing," ucapnya.
Causa menambahkan pihaknya juga berencana menambah sebaran loket penukaran uang yang menyasar area pariwisata di areal Sentral Parkir Kuta untuk meningkatkan layanan kas keliling.
Untuk tahun ini pihaknya bersama perbankan lainnya juga tetap melaksanakan kas keliling di Lapangan Puputan Badung tepatnya di depan Museum Bali yang tahun lalu digelar empat loket per hari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017