Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar berupaya memberdayakan warga masyarakat penyandang ganguan jiwa atau orang dengan skizofrenia (ODS) di Rumah Berdaya Jalan Hayam Wuruk Denpasar.
"Keberadaan mereka harus mendapat perlindungan dan perhatian semua pihak. Yang lebih penting lagi bagaimana memberdayakan mereka agar memiliki keterampilan," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, di sela acara kegiatan "Bazar Komunitas ODS Rumah Berdaya" di Denpasar, Minggu.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua Ny. Antari Jaya Negara serta Ny. Kerti Rai Iswara.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan pemberdayaan terhadap ODS sebagai sebuah langkah dengan pengobatan dan memberikan mereka fasilitas untuk berkreativitas bersama di Rumah Berdaya Denpasar
"Sehingga dari kegiatan ini kami mengundang masyarakat dan seluruh pegawai Pemkot Denpasar untuk hadir dan mengetahui produk-produk yang dihasilkan ODS Rumah Berdaya," ujarnya.
Ia mengatakan produk yang dihasilkan seperti produk sabun yang telah dihasilkan ODS akan sebarluaskan dan promosikan kepada jajaran pemkot dan hotel-hotel yang ada di Kota Denpasar. Program Rumah Berdaya menjadi salah satu program "Denpasar Smart City" dengan harapan Denpasar mampu `Zero ODS`," ucapnya.
"Mereka juga diberi keterampilan sablon, bermain musik, membuat sabun, bernyanyi, membuat dupa, berkebun, membuat tas dan t-shirt menjadi kegiatan rutin puluhan komunitas ODS di Rumah Berdaya Denpasar," ucapnya.
Sementara Koordintor Rumah Berdaya Denpasar, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna mengatakan pendampingan telah dilakukan kepada ODS di Rumah Berdaya dari pengobatan serta melibatkan insan kreatif dalam menghasilkan produk-produk kreatif bagi ODS.
Melalui rehabilitasi sosial yang dilakukan Rumah Berdaya tidak saja melakukan pengobatan secara rutin, namun juga memberikan pendampingan lewat berbagi pelatihan kreativitas yang ada.
"Tentu kreativitas yang kami berikan menyesuaikan hobi dan kegemaran dari para ODS yang ada. Lewat fasilitas yang diberikan Wali Kota Rai Mantra berbagai kreativitas telah mampu diciptakan ODS. Membuat sabun, dupa, t-shirt, tas, celemek, hingga bernyanyi dan berkebun setiap hari dilakukan di Rumah Berdaya," katanya.
Sebanyak 35 orang ODS tercatat melakukan aktivitas di rumah berdaya dengan keanggotaan komunitas berasal dari ODS. Pemulihan bagi ODS dilakukan lewat "Home Care" (rumah peduli) mendatangi langsung kediaman ODS dan bersosialisasi dengan keluarga.
Seperti yang dialami Wayan Sumartono dan Urip yang telah mendapatkan program "Home Care" dari memandikan, memberikan obat secara rutin, dan membawa mereka bersosialisasi dan berkreativitas di Rumah Berdaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Keberadaan mereka harus mendapat perlindungan dan perhatian semua pihak. Yang lebih penting lagi bagaimana memberdayakan mereka agar memiliki keterampilan," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, di sela acara kegiatan "Bazar Komunitas ODS Rumah Berdaya" di Denpasar, Minggu.
Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Ketua Ny. Antari Jaya Negara serta Ny. Kerti Rai Iswara.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan pemberdayaan terhadap ODS sebagai sebuah langkah dengan pengobatan dan memberikan mereka fasilitas untuk berkreativitas bersama di Rumah Berdaya Denpasar
"Sehingga dari kegiatan ini kami mengundang masyarakat dan seluruh pegawai Pemkot Denpasar untuk hadir dan mengetahui produk-produk yang dihasilkan ODS Rumah Berdaya," ujarnya.
Ia mengatakan produk yang dihasilkan seperti produk sabun yang telah dihasilkan ODS akan sebarluaskan dan promosikan kepada jajaran pemkot dan hotel-hotel yang ada di Kota Denpasar. Program Rumah Berdaya menjadi salah satu program "Denpasar Smart City" dengan harapan Denpasar mampu `Zero ODS`," ucapnya.
"Mereka juga diberi keterampilan sablon, bermain musik, membuat sabun, bernyanyi, membuat dupa, berkebun, membuat tas dan t-shirt menjadi kegiatan rutin puluhan komunitas ODS di Rumah Berdaya Denpasar," ucapnya.
Sementara Koordintor Rumah Berdaya Denpasar, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna mengatakan pendampingan telah dilakukan kepada ODS di Rumah Berdaya dari pengobatan serta melibatkan insan kreatif dalam menghasilkan produk-produk kreatif bagi ODS.
Melalui rehabilitasi sosial yang dilakukan Rumah Berdaya tidak saja melakukan pengobatan secara rutin, namun juga memberikan pendampingan lewat berbagi pelatihan kreativitas yang ada.
"Tentu kreativitas yang kami berikan menyesuaikan hobi dan kegemaran dari para ODS yang ada. Lewat fasilitas yang diberikan Wali Kota Rai Mantra berbagai kreativitas telah mampu diciptakan ODS. Membuat sabun, dupa, t-shirt, tas, celemek, hingga bernyanyi dan berkebun setiap hari dilakukan di Rumah Berdaya," katanya.
Sebanyak 35 orang ODS tercatat melakukan aktivitas di rumah berdaya dengan keanggotaan komunitas berasal dari ODS. Pemulihan bagi ODS dilakukan lewat "Home Care" (rumah peduli) mendatangi langsung kediaman ODS dan bersosialisasi dengan keluarga.
Seperti yang dialami Wayan Sumartono dan Urip yang telah mendapatkan program "Home Care" dari memandikan, memberikan obat secara rutin, dan membawa mereka bersosialisasi dan berkreativitas di Rumah Berdaya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017