Denpasar (Antara Bali) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengingatkan agar seluruh desa tetap fokus pada empat program prioritas yang telah ditetapkan Kemendes demi tercapainya percepatan pembangunan. 

 "Saya selalu mengingatkan agar dana desa yang telah digelontorkan diharapkan bisa difokuskan kepada empat program prioritas yang kita berikan," kata Eko di sela menghadiri "The 4th Ubud Royal Weekend" di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali. Sabtu. 

 Ia mengatakan keempat program prioritas tersebut, yakni masing-masing memiliki produk unggulan desa, embung, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sarana olahraga. Salah satu program prioritas yaitu produk unggulan desa, 

 "Saya meminta agar segera dibuatkan cluster di desa baik sektor pertanian, perikanan maupun pariwisata. Konsentrasi fokus produk unggulannya, Nanti kita akan kumpulkan kementerian terkait, dunia usaha plus perbankan untuk membantu mengembangkan produk unggulan desa tersebut," ucapnya. 

 Mengenai Desa Ubud yang dikunjunginya, Eko mengatakan bahwa Ubud telah menjadi salah satu contoh program pengembangan desa wisata di Indonesia. Sehingga, dalam salah satu program prioritas yakni pembangunan embung nantinya bisa dijadikan untuk pariwisata atau pun perikanan. 

 "Untuk Ubud, karena pertanian masih sedikit, mungkin embung bisa untuk pariwisata atau perikanan yang dapat meningkatkan gizi masyarakat," ujarnya. Terkait program BUMDes, Eko mengharapkan adanya PT Mitra BUMDEs di kabupaten yang turut juga membentuk mitra BUMDes di desa-desa, sehingga ada pendampingan di tiap BUMDes desa itu. 

 "Dengan begitu, bisa terjadi link and match antara perusahaan besar, UKM dengan pengusaha kecil di desa-desa. Karena yang selama ini menjadi problem UKM dan pengusaha kecil ini adalah mereka tak memiliki resources management, distribusi dan marketing," katanya. 

 Melalui "link and match" antara perusahaan besar dan UKM atau pengusaha kecil, nantinya UKM atau pengusaha kecil akan menjadi suplier perusahaan-perusahaan besar.

 "Jadi standarnya bisa ikuti perusahaan besar. Nanti akan ada muncul benefit dimana industri yang kecil bisa belajar dan tak lagi memikirkan marketnya," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017