Denpasar (Antara Bali) - Pertemuan bertaraf internasional yang membahas penataan pesisir dan laut "The Fourth Intergovernmental Review Meeting (IGR-4)" dan "Third Gobal Land-Ocean Connections Conference (GLOC-3)" akan berlangsung di Bali, 23-27 Oktober 2017.

"Kami sangat mendukung kegiatan tersebut dan menyambut baik dipilihnya Bali sebagai tuan rumah pelaksana," kata Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta ketika menerima panitia kegiatan tersebut yang dipimpin Direktur Pengendalian Pencemaran serta Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Heru Waluyo Koesworo, di Denpasar, Kamis.

Ia mengatakan, kegiatan yang bertaraf internasional yang dihadiri peserta dari mancanegara itu menjadi peluang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Pulau Dewata.

"Kami sangat siap mendukung fasilitas yang dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan tersebut," ujar Wagub Ketut Sudikerta sambil mengingatkan, panitia terkait kelancaran pihak imigrasi dan bea cukai.

Hal itu sangat penting karena pertemuan kali ini akan membahas upaya pemulihan, pemeliharaan, pengawasan dan perlindungan ekosistem pesisir dan laut, sebagai upaya pengelolaan pesisir terpadu.

Upaya itu, menurut Wagub Sudikerta, sangat dibutuhkan saat ini, sebagai upaya menanggulangi masalah-masalah pencemaran lingkungan dan masalah sampah, yang menjadi tanggung jawab bersama oleh semua pihak tanpa terkecuali.

Lebih-lebih bagi Bali sangat penting untuk mendukung sektor pariwisata sebagai penghasil pendapatan asli daerah (PAD) terbesar.

"Sumber daya alam pesisir dan laut Bali seperti terumbu karang, hutan mangrove dan lain-lain mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendorong pembangunan pariwisata kita ke depan, untuk itu perlu dijaga, dan melalui kegiatan pertemuan tersebut semoga ada solusi bagi penanggulangan pencemaran maupun pengelolaan sumber daya alam," harap Wagub Sudikerrta.

Direktur Pengendalian Pencemaran serta Kerusakan Pesisir dan Laut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Heru Waluyo Koesworo menjelaskan, Bali dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan pertemuan IGR-4 dan GLOC-3 itu akan digelar di Nusa Dua, Kabupaten Badung selama lima hari, 23-27 Oktober 2017.

Peserta pertemuan internasional itu sekitar 500 orang yang terdiri atas delegasi dari dalam dan luar negeri. Pertemuan tersebut antara lain membahas indek kebersihan lingkungan di dunia, pemanfaatan "wasted water", serta pemanfaatan detergen sebagai salah satu penyebab pencemaran air sungai.

Ia mengharapkan pertemuan tersebut dapat menghasilkan program aksi, bukan hanya sekedar pembahasan semata.
Untuk itu Heru Waluyo Koesworo sangat mengharapkan dukungan Pemerintah Provinsi Bali dan dilibatkan dalam kepanitiaan, ujar Heru Waluyo Koesworo. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017