Denpasar (Antara Bali) - Perum Bulog Divisi Regional Bali mengalokasikan dua ton beras untuk pasar murah sebagai bentuk antisipasi gejolak harga menjelang Lebaran.

"Kami akan secara berkelanjutan menggelar pasar murah," kata Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Bulog Bali Ketut Ginada di Denpasar, Rabu.

Pasar murah itu dimulai di Pasar Kreneng dan Pasar Badung di Denpasar mengingat Ibu Kota Bali itu merupakan satu dari dua tempat pencacahan inflasi di Bali selain Singaraja.

Menurut Ginada dalam pasar murah itu masing-masing digelontorkan sekitar satu ton beras dengan kualitas premium yang mencapai harga Rp8.500 per kilogram.

Ia lebih lanjut memastikan bahwa stok beras di Bali aman menjelang Lebaran yang saat ini mencapai sekitar 15 ribu ton yang diproyeksikan dapat mencukupi kebutuhan hingga enam bulan mendatang dengan total konsumsi beras di Bali diperkirakan mencapai sekitar 2.500 ton per bulan.

Berdasarkan informasi harga pada Sistem Informasi Harga Pangan Utama dan Komoditas Strategis (Sigapura) harga beras di Pasar Badung per Selasa (16/5) untuk medium I mencapai Rp10 ribu per kilogram, medium II Rp9.500, super I Rp11 ribu dan super II Rp10.500 per kilogram.

Selain menjual beras dengan harga lebih murah dibandingkan harga pasaran, Bulog juga menjual kebutuhan pokok lain di antaranya cabai dengan menggelontorkan sekitar 100 kilogram yang dijual Rp40 ribu dibandingkan harga di pasaran mencapai sekitar Rp55 ribu.

Bulog juga menjual bawang putih dengan harga Rp45 ribu per kilogram lebih miring dibandingkan harga di pasaran yang mencapai sekitar Rp60 ribu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017