Amlapura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Karangasem, Bali menggelar kegiatan ritual "Ngaturang bhakti penganyar" di Kahyangan Jagat Pura Samuan Tiga, Desa Bedulu, Kabupaten Gianyar yang puncaknya jatuh pada hari 10 Mei 2017.
Kegiatan ritual tersebut melibatkan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Karangasem yang dipimpin Wakil Bupati setempat I Wayan Artha Dipa, Rabu.
Menurut Ketua Panitia Karya, I Wayan Patera rangkaian prosesi ritual berskala besar "Karya Bhatara Turun Kabeh" di Pura Samuan Tiga berlangsung sejak 25 April 2017.
Rangkaian tersebut diawali dengan ritual Nyambut Karya, ritual mengambil air suci (tirta) hingga prosesi prosesi Siat Sampian.
Rombongan Pemkab Karangasem yang dipimpin Wabup I Wayan Artha Dipa pada kesempatan itu mengadakan persembahyangan bersama serta menyerahkan bantuan "dana punia" yang diterima panitia I Wayan Patera.
Wayan Patera menjelaskan, selama ritual Bhatara Turun Kabeh, simbol-simbol sakral yang utama (pralingga) dan seluruh Bhatara Lawa yang ada di kompleks Pura Samuan Tiga diusung secara ritual dan distanakan/melinggih di Penataran.
Hal ini menggambarkan bahwa para Dewa bersatu untuk memberikan karunia dan kesejahteraan kepada umat sesuai dengan kadar karma dan baktinya. Pura Samuan Tiga dilengkapi dengan empat Pura Lawa yakni Pura Pucak Bukit, Pura Batan Jeruk, Pura Kelangu, dan Pura Santian.
"Pura Samuan Tiga berasal dari Pura Penataran pada Kerajaan Bedahulu abad 11 sehingga secara konseptual untuk pemujaan Siwa Buda," ujar Wayan Patera.
Kahyangan Jagat Samuan Tiga di-empon oleh lima (5) Desa Pakraman dan 13 banjar.
Desa Pakraman itu adalah Bedulu, Taman, Wanayu Mas, Tengkulak Kaja dan Tengkulak Tengah. Jumlah penduduk pengempon pura sekitar 2.400 kk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Kegiatan ritual tersebut melibatkan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di Lingkungan Pemkab Karangasem yang dipimpin Wakil Bupati setempat I Wayan Artha Dipa, Rabu.
Menurut Ketua Panitia Karya, I Wayan Patera rangkaian prosesi ritual berskala besar "Karya Bhatara Turun Kabeh" di Pura Samuan Tiga berlangsung sejak 25 April 2017.
Rangkaian tersebut diawali dengan ritual Nyambut Karya, ritual mengambil air suci (tirta) hingga prosesi prosesi Siat Sampian.
Rombongan Pemkab Karangasem yang dipimpin Wabup I Wayan Artha Dipa pada kesempatan itu mengadakan persembahyangan bersama serta menyerahkan bantuan "dana punia" yang diterima panitia I Wayan Patera.
Wayan Patera menjelaskan, selama ritual Bhatara Turun Kabeh, simbol-simbol sakral yang utama (pralingga) dan seluruh Bhatara Lawa yang ada di kompleks Pura Samuan Tiga diusung secara ritual dan distanakan/melinggih di Penataran.
Hal ini menggambarkan bahwa para Dewa bersatu untuk memberikan karunia dan kesejahteraan kepada umat sesuai dengan kadar karma dan baktinya. Pura Samuan Tiga dilengkapi dengan empat Pura Lawa yakni Pura Pucak Bukit, Pura Batan Jeruk, Pura Kelangu, dan Pura Santian.
"Pura Samuan Tiga berasal dari Pura Penataran pada Kerajaan Bedahulu abad 11 sehingga secara konseptual untuk pemujaan Siwa Buda," ujar Wayan Patera.
Kahyangan Jagat Samuan Tiga di-empon oleh lima (5) Desa Pakraman dan 13 banjar.
Desa Pakraman itu adalah Bedulu, Taman, Wanayu Mas, Tengkulak Kaja dan Tengkulak Tengah. Jumlah penduduk pengempon pura sekitar 2.400 kk. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017