Denpasar (Antara Bali) - Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar acara obituari maestro tari Kebyar Duduk, Ida Bagus Oka Wirjana, Sabtu (29/4).

"Itu bentuk penghormatan atas dedikasi penari yang lebih dikenal dengan Ida Bagus Oka Blangsinga dan berpulang pada usia 87 tahun pada 3 Februari 2017," kata Penata Acara tersebut Juwitta K. Lasut di Denpasar, Jumat.

Oka Blangsinga lahir pada tahun 1929 dan sejak belia sudah belajar menari Baris di bawah bimbingan pamannya Ida Bagus Kompiang. Sejak muda, ia juga tampil menari di Istana Negara pada masa Presiden Soekarno.

Selain itu juga menjadi duta negara dalam bidang kesenian melalui kunjungan ke Eropa, Asia, Amerika, dan Jepang. Perjalanannya sebagai penari juga tak lepas dari kisah heroik.

Oka Blangsinga semasa hidupnya mengaku pernah menjadi penari angkatan perang pada tahun 1950-an. Kala itu, ia sempat mengalami situasi terjebak selama empat jam dalam suasana perang dengan peluru berseliweran di atas kepala.

Di kancah kesenian Bali dan internasional, Oka Blangsinga paling kesohor sebagai penari Kebyar Duduk yang mumpuni.

Ia mempelajari Tari Kebyar Duduk secara diam-diam, otodidak, melalui pengamatan langsung sewaktu maestro I Ketut Marya (Mario) berlatih atau pentas.

Kala itu, semasa penjajahan Jepang, Ida Bagus Oka Wirjana masih duduk di Sekolah Rakyat di Kabupaten Tabanan.

Sewaktu mempelajari secara mendalam tentang Kebyar Duduk, Ida Bagus Oka Wirjana banyak mendapatkan bimbingan dari tokoh-tokoh kesenian di Gianyar seperti Anak Agung Gede (Puri Sukawati), Cokorde Oka (Puri Singapadu), Geriya, Geredek (Singapadu).

Juwitta K. Lasut menjelaskan, dalam agenda Obituari kali ini akan ditayangkan dokumenter sosok Oka Blangsinga yang merangkum kiprah serta proses berkesenian sang maestro selama ini.

Selain itu dipertunjukkan pula Tari Baris oleh I Wayan Purwanto serta Tari Kebyar Duduk oleh Ida Ayu Triana Titania Manuaba, yang merupakan murid serta cucu Oka Blangsinga. Pertunjukan tari akan diiringi sekaa gong Pinda pimpinan I Ketut Cater.

Turut memperkaya bacaan serta pemahaman terhadap sosok seniman kelahiran Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017