Denpasar, (Antara Bali) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Bali, menyatakan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Bali Mandara berkembang pesat seiring begitu banyak prestasi yang diraih sekolah itu.
"Saya sangat bangga dengan anak anak di SMA dan SMK Bali Mandara karena mereka sangat giat dan serius belajar sehingga dapat meraih prestasi luar biasa," kata Kepala Disdikpora Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, Senin.
Ia mengatakan, sekolah yang berlokasi di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu dapat berkembang sangat baik tidak lepas dari ketatnya seleksi kepada para siswa miskin yang berprestasi.
"Syaratnya harus miskin dulu baru bisa bersekolah di sana. Saya sering mendapatkan keluhan dari berbagai pihak kenapa anak yang hebat dalan berprestasi dan kurang mampu tidak diterima. Itu berarti ada yang lebih miskin lagi meskipun dia prestasinya kalah. Anak itu yang harus diutamakan," paparnya,
Menurut dia, seleksi ketat bukan hanya ditujukan kepada para siswa sekolah tersebut semata, tetapi juga kepada para guru dan para pegawai yang bekerja di sekolah tersebut.
"Kami punya idealisme untuk menerima pegawai dan guru. Jadi seleksi juga harus ketat. Tidak ada istilah titipan atau sogok menyogok karena itu sudah menjadi komitmen awal kami." kata TIA. (gus)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya sangat bangga dengan anak anak di SMA dan SMK Bali Mandara karena mereka sangat giat dan serius belajar sehingga dapat meraih prestasi luar biasa," kata Kepala Disdikpora Bali, Tjokorda Istri Agung (TIA) Kusuma Wardhani, Senin.
Ia mengatakan, sekolah yang berlokasi di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu dapat berkembang sangat baik tidak lepas dari ketatnya seleksi kepada para siswa miskin yang berprestasi.
"Syaratnya harus miskin dulu baru bisa bersekolah di sana. Saya sering mendapatkan keluhan dari berbagai pihak kenapa anak yang hebat dalan berprestasi dan kurang mampu tidak diterima. Itu berarti ada yang lebih miskin lagi meskipun dia prestasinya kalah. Anak itu yang harus diutamakan," paparnya,
Menurut dia, seleksi ketat bukan hanya ditujukan kepada para siswa sekolah tersebut semata, tetapi juga kepada para guru dan para pegawai yang bekerja di sekolah tersebut.
"Kami punya idealisme untuk menerima pegawai dan guru. Jadi seleksi juga harus ketat. Tidak ada istilah titipan atau sogok menyogok karena itu sudah menjadi komitmen awal kami." kata TIA. (gus)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017