Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Bali optimistis kinerja perbankan di daerah setempat tumbuh positif karena bank menurunkan secara bertahap suku bunga pinjaman sehingga diharapkan mendongkrak realisasi kredit.

"Kami yakin tumbuh secara positif," kata Ketua Perbanas Bali Bambang Sugiharto di Denpasar, Jumat.

Menurut Bambang, saat ini bank secara bertahap menurunkan tingkat suku bunga pinjaman bervariasi tergantung dengan kebijakan masing-masing bank yang berkisar mulai dari 6-13,5 persen seperti untuk produk pinjaman hingga kredit pemilikan rumah (KPR).

Dengan penurunan suku bunga itu, diharapkan menggairahkan iklim usaha.

Meski demikian, lanjut dia, kalangan perbankan tetap berhati-hati dalam memberikan kucuran kredit kepada nasabah mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini yang masih stagnan.

"Kami harus jeli melihat usaha-usaha baru yang sudah memiliki basis kuat untuk dibiayai," ujarnya.

Untuk itu ia mengharapkan lahirnya inovasi baru dan ide kreatif dari calon debitur yang menggarap industri kreatif misalnya dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam jaringan atau "online".

Bank Indonesia Provinsi Bali memprediksi pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan kedua tahun 2017 mencapai kisaran 6,25 hingga 6,65 persen yang sebagian besar didorong konsumsi dari sisi permintaan.

Dalam kajian ekonomi dan keuangan BI menyebutkan pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi pada triwulan pertama yang mencapai kisaran 5,84 hingga 6,24 persen.

Selain konsumsi, dari sisi permintaan juga didorong oleh investasi dan ekspor luar negeri.

Sedangkan dari sisi penawaran, pertumbuhan itu didorong oleh perbaikan kinerja sebagian besar lapangan usaha seperti penyediaan akomodasi makan dan minum (pariwisata), perdagangan besar, eceran, transportasi dan pergudangan. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017