Tabanan (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Tabanan, Bali, yang menaruh perhatian dalam pengembangan sektor pertanian dan kegiatan swadaya masyarakat kini masuk nominasi untuk menerima penghargaan Satya Lencana Pertanian di tingkat nasional.

"Tabanan menjadi kabupaten yang mewakili Bali dan bersaing dengan kabupaten seluruh Indonesia. Terkait itu, Tim penilai penghargaan telah meninjau dua lokasi yakni Penebel dan Baturiti pada pekan lalu," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan Nyoman Budana, Kamis.

Ia mengatakan, tim penilai melihat dari dekat profil mengenai pertanian yang diberikan pihak Pemkab Tabanan ke Kementerian Pertanian sesuai penerapannya di Lapangan.

Tabanan yang masuk nominasi itu diharapkan mampu meraih penghargaan Satya Lencana Pertanian tersebut yang diharapkan mampu memicu bagi para petani untuk semakin bergairah melakukan inovasi pertanian.

Di sisi lain bagi pemerintah Kabupaten Tabanan dengan meningkatkannya gairah petani tentu diharapkan mampu melakukan terobosan kebijakan yang mendukung petani untuk maju.

"Pengumuman penerima penghargaan Satya Lencana pertanian ini akan dilakukan pada acara Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas Andalan KTNA) XV di Aceh pada bulan Mei 2017," ujar Nyoman Budana.

Sebelumnya tim penilai penghargaan Satya Lencana Pertanian di Kabupaten Tabanan sudah berkunjung ke Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Somya Pertiwi di Penebel.

Tim penilai melihat dari dekat sisi kelebihan P4S pada bidang tanaman pangan termasuk dalam pengolahan beras merah Jatiluwih mulai dari kemasan sampai menjadikan produk ekonomis seperti teh beras merah.

Tim juga berkesempatan melihat dari dekat sistem pertanian di subak Jatiluwih, Penebel, Candi Kuning Kecamatan Baturiti.

Di Candi Kuning tim penilai mengunjungi dua kelompok, yaitu kelompok Karya Sari dan Kelompok Citra Lestari.

Nyoman Budana menjelaskan, kedua kelompok tani hortikultura organik dan pengolahannya. Untuk Kelompok Karya Sari berhasil menerapkan pertanian hortikultura organik jenis sayur mayur dan buah-buahan, sehingga menjadi distributor sayur ke hotel-hotel.

Sementara untuk Kelompok Citra Lestari menonjolkan keberhasilannya mengolah sayuran menjadi produk makanan seperti kripik dan jus, ujar Nyoman Budana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017