Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mengembangkan semangat kewirausahaan dalam setiap tugas yang dilaksanakan.

"Seorang yang memiliki jiwa kewirausahaan pasti peka terhadap lingkungan. Artinya apa yang dibutuhkan warga akan cepat tanggap," kata Gubernur Mangku Pastika di Denpasar, Selasa.

Pada acara "Pelatihan dan Latihan Kewirausahaan Pemprov Bali" itu, ia mengatakan, pelatihan ini bukan bermaksud menjadikan para pejabat sebagai pengusaha atau pedagang, namun agar para pejabat mampu mengolah sumber daya yang ada secara lebih efektif dan efisien.

Dikatakan, semangat kewirausahaan juga harus diadopsi dalam penyusunan program yang tertuang dalam rancangan APBD.

Gubernur Mangku Pastika mengingatkan agar penyusunan rancangan APBD jangan hanya berpatokan pada tingkat inflasi dan "mengcopy paste" (menyalin) rancangan anggaran pada tahun sebelumnya saja.

"Pola-pola seperti itu hendaknya ditinggalkan. Penyusunan program harus lebih relevan dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat," katanya.

Menurut Gubernur Bali, setiap pimpinan SKPD harus punya prinsip bisa mengubah sesuatu yang tidak berguna menjadi berharga. Semisal sampah menjadi emas. Sedangkan Bali sendiri sudah setengah emas.

"Artinya lebih mudah untuk mengubahnya menjadi emas berkualitas terbaik di dunia," kata pria asal Desa Petemon, Kabupaten Buleleng itu.

Gubernur juga mencontohkan kasus meningkatnya populasi ulat bulu yang terjadi belakangan ini di Bali. Hal ini bagi seorang "entrepreneurship" akan bisa melihat peluang dari keberadaan species yang menjadi momok menakutkan di masyarakat.

"Bagi seorang wirausaha pasti melihat sesuatu dari segi manfaatnya. Misalnya dengan ada ulat bulu tersebut kira-kira hal itu apakah bermanfaat atau tidak," ucapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Made Putra Suryawan mengatakan, kepompong ulat bulu jenis tricula yang ditemukan di Kabupaten Karangasem dan Gianyar ternyata merupakan benang sutra emas liar yang bernilai ekonomis.     

"Seorang kepala SKPD harus mengembangkan hal-hal seperti ini," kata Putra Suryawan.

Peserta pendidikan dan pelatihan kewirausahaan tersebut diikuti 45 orang pejabat eselon II, yaitu setingkat kepala dinas, badan dan biro di lingkungan Pemprov Bali.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011