Mangupura (Antara Bali) - Bupati Badung, Bali, I Nyoman Giri Prasta memberikan bantuan sukarela (dana punia) sebesar Rp500 juta untuk kegiatan ritual "Ngenteg Linggih" di Pura Dalem Panglan, Desa Kapal Kecamatan Mengwi, Selasa.
"Mudah-mudahan pelaksanaan ritual ini berjalan lancar," kata Bupati Badung Giri Prasta, saat menghadiri kegiatan Ritual Ngenteg Linggih di Pura Dalem Panglan.
Ia mengharapkan, "pengempon" pura bergotong royong dalam melaksanakan pembangunan pura dan dilanjutkan dengan upacara ritual "Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Mapedudusan Agung" ini.
"Kekompakan dan gotong royong ini merupakan modal penting untuk melaksanakan pembangunan dan ini harus tetap dipertahankan, sehingga dapat terwujudnya kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pria asal Desa Plaga, Kecamatan Petang itu meminta kepada masyakat menginformasikan kepada generasi muda terkait pedoman aturan - aturan dan norma-norma (dresta dan awig-awig) yang ada di desa setempat.
"Hal ini tugas dari sesepuh (penglingsir) Desa agar Dresta Desa dan Awig-Awig bisa diteruskan kepada generasi muda sehingga ke depannya dapat terwujud persatuan dan kekompakan antar-pemuda terutama dalam melestarikan adat serta budaya Bali," ujarnya.
Dalam acara itu, Giri Prasta juga melakukan doa bersama dan melakukan penandatanganan prasasti di Pura setempat yang didampingi Camat Mengwi I Gusti Ngurah Jaya Saputra serta tokoh masyarakat setempat.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara Ritual di Pura Dalem Panglan, I Gusti Ngurah Sudana mengatakan dengan berakhirnya pembangunan Pura Dalem Panglan, masyarakat Desa Adat setempat dapat melaksanakan ritual "Mamungkah, Ngenteg Linggih ,Mupuk Pedagingan dan Mapedudusan Agung " yang puncaknya akan dilaksanakan pada Selasa (25/4).
"Kegiatan ritual ini dipimpin tiga sulinggih (pemimpin ritual agama Hindu) yakni Ida Peranda dari Griya Timbul Mengwi, Ida Peranda Grya Buda Banjar Jadi Tabanan dan Ida pedanda Griya Sidemen Gulingan Mengwi," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Mudah-mudahan pelaksanaan ritual ini berjalan lancar," kata Bupati Badung Giri Prasta, saat menghadiri kegiatan Ritual Ngenteg Linggih di Pura Dalem Panglan.
Ia mengharapkan, "pengempon" pura bergotong royong dalam melaksanakan pembangunan pura dan dilanjutkan dengan upacara ritual "Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan dan Mapedudusan Agung" ini.
"Kekompakan dan gotong royong ini merupakan modal penting untuk melaksanakan pembangunan dan ini harus tetap dipertahankan, sehingga dapat terwujudnya kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pria asal Desa Plaga, Kecamatan Petang itu meminta kepada masyakat menginformasikan kepada generasi muda terkait pedoman aturan - aturan dan norma-norma (dresta dan awig-awig) yang ada di desa setempat.
"Hal ini tugas dari sesepuh (penglingsir) Desa agar Dresta Desa dan Awig-Awig bisa diteruskan kepada generasi muda sehingga ke depannya dapat terwujud persatuan dan kekompakan antar-pemuda terutama dalam melestarikan adat serta budaya Bali," ujarnya.
Dalam acara itu, Giri Prasta juga melakukan doa bersama dan melakukan penandatanganan prasasti di Pura setempat yang didampingi Camat Mengwi I Gusti Ngurah Jaya Saputra serta tokoh masyarakat setempat.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara Ritual di Pura Dalem Panglan, I Gusti Ngurah Sudana mengatakan dengan berakhirnya pembangunan Pura Dalem Panglan, masyarakat Desa Adat setempat dapat melaksanakan ritual "Mamungkah, Ngenteg Linggih ,Mupuk Pedagingan dan Mapedudusan Agung " yang puncaknya akan dilaksanakan pada Selasa (25/4).
"Kegiatan ritual ini dipimpin tiga sulinggih (pemimpin ritual agama Hindu) yakni Ida Peranda dari Griya Timbul Mengwi, Ida Peranda Grya Buda Banjar Jadi Tabanan dan Ida pedanda Griya Sidemen Gulingan Mengwi," ujarnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017