Denpasar (Antara Bali) - Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, memasang 100 penjor atau bambu yang dirangkai dengan hiasan janur di sejumlah titik bandara untuk menyemarakkan Hari Raya Galungan.
"Kami ingin membuat suasana bandara seperti pedesaan di Bali. Kental dengan budaya dan tradisi yang keindahannya sudah terkenal hingga penjuru dunia," kata General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, di Denpasar, Rabu.
Pengelola bandara setempat mengenalkan suasana Galungan dengan tema "A Hundred Penjor" yang terbuat dari tiang bambu melengkung dan hiasan daun kelapa muda (janur) yang terpasang mulai dari pintu masuk, area terminal hingga akses keluar Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Yanus menjelaskan keindahan penjor menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi budaya dan tradisi unik di Bali yang salah satunya berkaitan dengan Galungan.
Penjor merupakan simbolisasi Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, yang diyakini umat Hindu sebagai istana para Dewata yang memberikan kesejahteraan kepada umatnya.
Selain dihias janur, penjor juga dihiasi pisang, padi, buah-buahan sebagai representasi hasil bumi yang merupakan karunia Sang Pencipta kepada umat manusia.
Selain memasang 100 penjor, pengelola Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga akan memberikan suguhan tari Bali kepada para penumpang yang akan berangkat seperti Tari Topeng Tua, Cendrawasih, Sekar Jagat, Margapati dan Legong Keraton.
Penumpang dapat menikmati pagelaran tari itu di terminal keberangkatan domestik dan internasional pada 5-15 April 2017.
"Pagelaran tari ini kami suguhkan untuk menghibur penumpang yang sedang menunggu waktu terbang, juga untuk menciptakan serta membawa nuansa Hari Raya Galungan dan Kuningan di bandara," tambah Yanus.
Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan) yang jatuh pada Rabu (5/4) dan disusul Hari Raya Kuningan pada Sabtu (15/4). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami ingin membuat suasana bandara seperti pedesaan di Bali. Kental dengan budaya dan tradisi yang keindahannya sudah terkenal hingga penjuru dunia," kata General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi, di Denpasar, Rabu.
Pengelola bandara setempat mengenalkan suasana Galungan dengan tema "A Hundred Penjor" yang terbuat dari tiang bambu melengkung dan hiasan daun kelapa muda (janur) yang terpasang mulai dari pintu masuk, area terminal hingga akses keluar Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Yanus menjelaskan keindahan penjor menjadi daya tarik tersendiri dan menjadi budaya dan tradisi unik di Bali yang salah satunya berkaitan dengan Galungan.
Penjor merupakan simbolisasi Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali, yang diyakini umat Hindu sebagai istana para Dewata yang memberikan kesejahteraan kepada umatnya.
Selain dihias janur, penjor juga dihiasi pisang, padi, buah-buahan sebagai representasi hasil bumi yang merupakan karunia Sang Pencipta kepada umat manusia.
Selain memasang 100 penjor, pengelola Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai juga akan memberikan suguhan tari Bali kepada para penumpang yang akan berangkat seperti Tari Topeng Tua, Cendrawasih, Sekar Jagat, Margapati dan Legong Keraton.
Penumpang dapat menikmati pagelaran tari itu di terminal keberangkatan domestik dan internasional pada 5-15 April 2017.
"Pagelaran tari ini kami suguhkan untuk menghibur penumpang yang sedang menunggu waktu terbang, juga untuk menciptakan serta membawa nuansa Hari Raya Galungan dan Kuningan di bandara," tambah Yanus.
Hari Raya Galungan dimaknai sebagai hari kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan) yang jatuh pada Rabu (5/4) dan disusul Hari Raya Kuningan pada Sabtu (15/4). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017