Jakarta (Antara Bali) - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen
Pol H.S. Maltha mengatakan Indonesia segera menempatkan Atase
Kepolisian di Ankara, Turki, pada Juni 2017 guna mencegah sejumlah WNI
di Turki yang hendak ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi
radikal, ISIS.
"Rencananya Juni akan ditandatangani MoU dengan Turki. Keberadaan Atase Kepolisian di Ankara sangat dibutuhkan," kata Irjen H.S. Maltha dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan akan dipilih tiga orang dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri untuk ditempatkan sebagai Atase Kepolisian di Ankara.
Maltha mengatakan tiga anggota Densus dengan pangkat Kombes kini sedang diseleksi. Nantinya mereka akan ditempatkan di Ankara selama dua tahun dan bisa diperpanjang masa tugasnya.
"Dipilih dari Densus karena mereka terbiasa menangani kasus terorisme. Tentunya syarat lain mereka harus bisa bahasa Inggris, pernah tugas ke luar negeri," katanya.
Penempatan atase polisi di Turki sangat penting untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah."Banyak orang yang menyeberang ke Suriah untuk gabung dengan ISIS. Kami coba mencegahnya," katanya.
Ia mengatakan, menurut catatat hingga saat ini sedikitnya ada 300 orang WNI yang berupaya menyeberang dari Turki ke Suriah. Menurut dia, kebanyakan dari mereka yang hendak bergabung dengan ISIS tergiur atas tawaran untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Selain dengan Turki, Hubinter Polri juga sedang melakukan pendekatan dengan Yordania dan sejumlah negara di Asia guna menempatkan Atase Kepolisian. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Rencananya Juni akan ditandatangani MoU dengan Turki. Keberadaan Atase Kepolisian di Ankara sangat dibutuhkan," kata Irjen H.S. Maltha dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan akan dipilih tiga orang dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri untuk ditempatkan sebagai Atase Kepolisian di Ankara.
Maltha mengatakan tiga anggota Densus dengan pangkat Kombes kini sedang diseleksi. Nantinya mereka akan ditempatkan di Ankara selama dua tahun dan bisa diperpanjang masa tugasnya.
"Dipilih dari Densus karena mereka terbiasa menangani kasus terorisme. Tentunya syarat lain mereka harus bisa bahasa Inggris, pernah tugas ke luar negeri," katanya.
Penempatan atase polisi di Turki sangat penting untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah."Banyak orang yang menyeberang ke Suriah untuk gabung dengan ISIS. Kami coba mencegahnya," katanya.
Ia mengatakan, menurut catatat hingga saat ini sedikitnya ada 300 orang WNI yang berupaya menyeberang dari Turki ke Suriah. Menurut dia, kebanyakan dari mereka yang hendak bergabung dengan ISIS tergiur atas tawaran untuk mendapatkan kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Selain dengan Turki, Hubinter Polri juga sedang melakukan pendekatan dengan Yordania dan sejumlah negara di Asia guna menempatkan Atase Kepolisian. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017