Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana, Minggu, menggelar parade ogoh-ogoh mini, yang diusung oleh anak-anak dari PAUD dan TK, berjumlah 34 kelompok.
"Dengan parade ini, anak-anak dikenalkan dan diajarkan tradisi pengerupukan sejak usia dini. Karena pesertanya anak-anak, panjang rute hanya sekitar 200 meter," kata Ketua Panitia Penyelenggara Putu Agus Setiawan.
Ia mengatakan, parade yang dipusatkan di depan Kantor Bupati Jembrana ini diikuti perwakilan dari kecamatan, gugus sekolah dan PAUD serta TK seluruh kabupaten.
Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi, pihaknya merencanakan tahun depan format akan dirubah dari parade menjadi lomba, sehingga peserta lebih termotivasi.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang membuka parade ini mengatakan, dengan parade yang sudah berjalan sampai tiga kali ini pihaknya berharap, sejak dini anak-anak sudah mencintai dan menjadi pelaku bagi adat budaya di Bali setiap menjelang Hari Raya Nyepi tersebut.
"Sehingga ogoh-ogoh bisa bertahan dan ada selamanya sebagai bagian dari adat budaya Bali, yang tidak bisa dilepaskan dari Hari Raya Nyepi. Ini hal paling penting dari kegiatan ini," katanya.
Pantauan di lapangan, ribuan warga memadati jalan di depan Kantor Bupati Jembrana yang rata-rata memberikan semangat kepada murid PAUD dan TK, saat mereka mengusung ogoh-ogoh dan melakukan atraksi di depan panggung kehormatan.
Agar bisa berjalan tertib, panitia dan guru harus bekerja keras, karena anak-anak ini tidak sabar ingin tampil di depan Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD I Ketut Sugiasa dan pejabat lainnya.
Setelah parade ogoh-ogoh khusus murid PAUD dan TK ini, Senin (27/3) akan diselenggarakan lomba ogoh-ogoh dengan peserta dari kelompok pemuda, yang telah melewati tahap seleksi dari tingkat banjar atau dusun, desa hingga kecamatan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Dengan parade ini, anak-anak dikenalkan dan diajarkan tradisi pengerupukan sejak usia dini. Karena pesertanya anak-anak, panjang rute hanya sekitar 200 meter," kata Ketua Panitia Penyelenggara Putu Agus Setiawan.
Ia mengatakan, parade yang dipusatkan di depan Kantor Bupati Jembrana ini diikuti perwakilan dari kecamatan, gugus sekolah dan PAUD serta TK seluruh kabupaten.
Menurutnya, setelah dilakukan evaluasi, pihaknya merencanakan tahun depan format akan dirubah dari parade menjadi lomba, sehingga peserta lebih termotivasi.
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang membuka parade ini mengatakan, dengan parade yang sudah berjalan sampai tiga kali ini pihaknya berharap, sejak dini anak-anak sudah mencintai dan menjadi pelaku bagi adat budaya di Bali setiap menjelang Hari Raya Nyepi tersebut.
"Sehingga ogoh-ogoh bisa bertahan dan ada selamanya sebagai bagian dari adat budaya Bali, yang tidak bisa dilepaskan dari Hari Raya Nyepi. Ini hal paling penting dari kegiatan ini," katanya.
Pantauan di lapangan, ribuan warga memadati jalan di depan Kantor Bupati Jembrana yang rata-rata memberikan semangat kepada murid PAUD dan TK, saat mereka mengusung ogoh-ogoh dan melakukan atraksi di depan panggung kehormatan.
Agar bisa berjalan tertib, panitia dan guru harus bekerja keras, karena anak-anak ini tidak sabar ingin tampil di depan Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD I Ketut Sugiasa dan pejabat lainnya.
Setelah parade ogoh-ogoh khusus murid PAUD dan TK ini, Senin (27/3) akan diselenggarakan lomba ogoh-ogoh dengan peserta dari kelompok pemuda, yang telah melewati tahap seleksi dari tingkat banjar atau dusun, desa hingga kecamatan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017