Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melalui Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) setempat meminta masing-masing prebekel atau kepala desa gencar menyosialisasikan fungsi dari ambulan desa.
"Saya meminta perbekel dapat mengedukasi keberadaan ambulan desa yang sudah disediakan pemerintah untuk mengantar para penderita masyarakat sakit dan penyandang disabilitas ke RSUD Mangusada untuk mendapatkan penangangan pengobatan yang intesif," kata Ketua K3S Badung, Ny Seniasih Giri Prasta di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, apabila keberadaan ambulan desa ini diketahui masyarakat, maka pelayanan kesehatan dengan jemput bola yang telah dicanangkan pemerintah akan berjalan maksimal.
"Fasilitas ini adalah salah satu pelayanan pemerintah yang gratis untuk masyarakat Badung," ujarnya.
Nyonya Seniasih juga berjanji akan mengunjungi penderita disabilitas yang lain yang belum sempat ia kunjungi . "Nanti kita akan berdayakan mereka agar bisa mandiri sehingga kehidupan para disabilitas ini tidak minder tapi mereka memiliki daya guna dan paling tidak bisa hidup mandiri," katanya.
Ia mengatakan, K3S Badung saat ini mengunjungi Desa Blahkiuh dan Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal untuk memberikan bingkisan kepada penderitan disabilitas di kedua desa tersebut.
Kunjungan pertama di lakukan di Desa Blahkiuh, tepatnya di Banjar Kembang Sari. Rambongan diterima oleh Perbekel Blahkiuh serta sejumlah warga yang akan mendapat bantuan dari K3S Badung.
Untuk di Desa Blahkiuh K3S memberikan bantuan untuk sementara hanya 10 warga penderitan disabilitas. Kemudian, dilanjutkan mengunjungi Desa Ayunan tepatnya di Balai Banjar Desa Ayunan.
Untuk di Desa Ayunan K3S Badung memberikan bantuan warga Disabilitas sebanyak 12 orang dari 80 penderitan Disabilitas.
Kepala Desa (Perbekel) Blahkiuh, I Gusti Ngurah Made Oka mengatakan, di Desa Blahkiuh terdapat 65 penderita disabilitas. "Mereka ada yang lumpuh, terkenan kangker, mengalami kebutaan dan tuli dan gangguan mental," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membantu para disabilitas ini sehingga kehidupan mereka dapat lebih layak.
Sementara itu Perbekel Ayunan, I Made Sugatra mengungkapkan, untuk diayunan sendiri penderita disabilitas cukup banyak dari Desa Blahkiuh yakni berjumlah 80 orang.
"Mereka sudah sempat mendapat bantuan pemerintah desa baik berupa bantuan alat pendengaran bagi yang tuli dan bantuan kursi roda bagi yang lumpuh. Kami berharap dari K3S bisa kembali memberikan bantuan terhadap para penderita disabilitas ini," katanya.
Dalam acara itu Nyonya Seniasih didampingi Wakil Ketua TP PKK Badung Nyonya Kristiani Suiasa, Ketua Gatriwara Nyonya Ayu Parwata dan ketua DWP Badung Nyonya Nesya Yoga Segara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya meminta perbekel dapat mengedukasi keberadaan ambulan desa yang sudah disediakan pemerintah untuk mengantar para penderita masyarakat sakit dan penyandang disabilitas ke RSUD Mangusada untuk mendapatkan penangangan pengobatan yang intesif," kata Ketua K3S Badung, Ny Seniasih Giri Prasta di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan, apabila keberadaan ambulan desa ini diketahui masyarakat, maka pelayanan kesehatan dengan jemput bola yang telah dicanangkan pemerintah akan berjalan maksimal.
"Fasilitas ini adalah salah satu pelayanan pemerintah yang gratis untuk masyarakat Badung," ujarnya.
Nyonya Seniasih juga berjanji akan mengunjungi penderita disabilitas yang lain yang belum sempat ia kunjungi . "Nanti kita akan berdayakan mereka agar bisa mandiri sehingga kehidupan para disabilitas ini tidak minder tapi mereka memiliki daya guna dan paling tidak bisa hidup mandiri," katanya.
Ia mengatakan, K3S Badung saat ini mengunjungi Desa Blahkiuh dan Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal untuk memberikan bingkisan kepada penderitan disabilitas di kedua desa tersebut.
Kunjungan pertama di lakukan di Desa Blahkiuh, tepatnya di Banjar Kembang Sari. Rambongan diterima oleh Perbekel Blahkiuh serta sejumlah warga yang akan mendapat bantuan dari K3S Badung.
Untuk di Desa Blahkiuh K3S memberikan bantuan untuk sementara hanya 10 warga penderitan disabilitas. Kemudian, dilanjutkan mengunjungi Desa Ayunan tepatnya di Balai Banjar Desa Ayunan.
Untuk di Desa Ayunan K3S Badung memberikan bantuan warga Disabilitas sebanyak 12 orang dari 80 penderitan Disabilitas.
Kepala Desa (Perbekel) Blahkiuh, I Gusti Ngurah Made Oka mengatakan, di Desa Blahkiuh terdapat 65 penderita disabilitas. "Mereka ada yang lumpuh, terkenan kangker, mengalami kebutaan dan tuli dan gangguan mental," katanya.
Ia mengharapkan pemerintah dapat membantu para disabilitas ini sehingga kehidupan mereka dapat lebih layak.
Sementara itu Perbekel Ayunan, I Made Sugatra mengungkapkan, untuk diayunan sendiri penderita disabilitas cukup banyak dari Desa Blahkiuh yakni berjumlah 80 orang.
"Mereka sudah sempat mendapat bantuan pemerintah desa baik berupa bantuan alat pendengaran bagi yang tuli dan bantuan kursi roda bagi yang lumpuh. Kami berharap dari K3S bisa kembali memberikan bantuan terhadap para penderita disabilitas ini," katanya.
Dalam acara itu Nyonya Seniasih didampingi Wakil Ketua TP PKK Badung Nyonya Kristiani Suiasa, Ketua Gatriwara Nyonya Ayu Parwata dan ketua DWP Badung Nyonya Nesya Yoga Segara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017