Denpasar (Antara Bali) - Andil subsektor perikanan Bali dalam membentuk nilai tukar petani (NTP) sebesar 104,78 persen selama bulan Februari 2017, meningkat 0,45 dari bulan Januari 2017 yang tercatat 104,32 persen.

"Kenaikan tersebut berkat indeks harga yang diterima petani (lt) mengalami kenaikan cukup tinggi yang mencapai 1,17 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen. Kenaikan indeks harga yang diterima petani dipacu oleh meningkatnya harga-harga pada kelompok perikanan tangkap sebesar 1,82 persen.

Sementara kelompok perikanan budidaya mengalami penurunan sebesar 0,11 persen. Secara umum beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain ikan lemuru, cumi-cumi, tongkol, udang dan cakalang.

Adi Nugroho menjelaskan sementara kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani didorong oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar satu persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,06 persen.

Bali mengantongi devisa sebesar 10,37 juta dolar AS dari pengapalan matadagangan ikan dan udang selama Januari 2017, meningkat 2,12 juta dolar AS atau 25,70 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 8,25 juta dolar AS.

Jika perolehan devisa itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya merosot 1,16 juta dolar AS atau 10,12 persen, karena pada bulan Desember 2016 pengapalan ikan dan udang itu menghasilkan 11,54 juta dolar AS.

Ekspor ikan dan udang mampu memberikan kontribusi sebesar 26,61 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 39,12 juta dolar AS selama bulan Januari 2017, menurun 5,51 persen dari bulan sebelumnya tercatat 41,41 juta dolar AS.

Ikan dan udang hasil tangkapan perusahaan perikanan yang bermangkal di Pelabuhan Benua dan nelayan setempat itu paling banyak diserap pasaran Amerika Serikat yang mencapai 30 persen.

Selain itu juga diserap pasaran Tiongkok 28,87 persen, Jepang 13,71 persen, Hongkong 4,43 persen, Australia 3,77 persen, Singapura 0,88 persen, Perancis 1.07 persen, Jerman 1,49 persen, Spanyol 0,05 persen, Italia 0,42 persen dan sisanya 14,32 persen menembus berbagai negara lainnya di belahan dunia.

Adi Nugroho menambahkan, subsektor perikanan merupakan salah satu dari lima yang menentukan pembentukan NTP Bali yang terdiri atas tiga subsektor mengalami penurunan dan dua subsektor meningkat.

Dua subsektor yang mengalami peningkatan selain subsektor perikanan juga subsektor peternakan 0,11 persen.

Sedangkan ketiga subsektor yang mengalami penurunan terdiri atas hortikultura 1,10 persen, tanaman perkebunan rakyat 0,59 persen dan tanaman pangan 0,39 persen, ujar Adi Nugroho. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017