Denpasar (Antara Bali) - Anggota DPRD Bali Wayan Gunawan mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bangli segera melakukan renovasi Pasar Kelud yang terbakar pada Senin (6/3) malam.

"Saya mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Bangli segera melakukan renovasi pascakebakaran Pasar Kelud tersebut," kata Gunawan di Denpasar, Selasa.

Menurut politikus asal Kintamani, Kabupaten Bangli, keberadaan Pasar Kelud tersebut sebagai perputaran perekonomian warga masyarakat, karena itu para pedagang dilakukan relokasi, sehingga bisa mereka berjualan.

"Keberadaan pasar tradisional sangat penting dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. Terlebih pasar tradisional sebagai tempat transaksi para petani dengan pedagang dan pembeli," ujar polikus Partai Golkar.

Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bangli harus segera mengatasi permasalahan yang dihadapi para pedagang Pasar Kelud. Karena mereka semuanya mengandalkan untuk mengisi kebutuhan hidupnya dari berjualan di pasar itu.

"Saat ini para pedagang yang ludes dagangannya merasa terpukul dan sedih, sebab semua dagangannya dilalap si jago merah," ujarnya.

Gunawan juga mengharapkan kepada aparat kepolisian dan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan dari sebab-sebag kejadian tersebut. Padahal pasar tersebut baru dilakukan renovasi oleh pemerintah setempat.

"Saya berharap pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan penyebab dari kebakaran tersebut, sehingga hasilnya akan transparan. Memang sempat beredar kejadiannya itu ada dugaan sabotase, karena pasar itu sedang bersengketa. Hal itulah saya mendesak kepolisian untuk segera menuntaskan penyelidikannya," ucapnya.

Ia juga meminta kepada pedagang untuk tidak cemas, karena sebuah kejadian tidak bisa diprediksi kapan akan peristiwa itu terjadi.

"Saya berharap kepada para pedagang untuk tenang dan sabar dengan peristiwa kebakaran Pasar Kelud tersebut. Kejadian tersebut perlu instrospeksi bersama sehingga ke depannya lebih waspada dan bisa mengantisipasinya," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017