Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan PT Jamkrida Bali Mandara dapat memberikan penjaminan dengan melirik lulusan Politeknik dan SMK yang seringkali tidak memiliki modal usaha.
"Kami harapkan Jamkrida dapat melirik peluang pasar yang lebih luas, terutama lulusan Politeknik dan SMK. Mereka ini umumnya sudah memiliki keterampilan dan pengetahuan, namun terkendala modal usaha. Cari mereka yang punya keterampilan untuk wirausaha," kata Pastika saat menerima audiensi jajaran PT Jamkrida, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, tidak sedikit dari lulusan tersebut sudah dilatih untuk memiliki jiwa wirausaha. Di samping itu, banyak lulusan yang tidak mempunyai uang untuk bekerja di kapal pesiar.
"Meskipun demikian, kami mengapresiasi pesatnya perkembangan penjaminan yang telah dilakukan PT Jamkrida," ujar Pastika.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bali itu juga mengingatkan bahwa tujuan dibentuknya Jamkrida bukan semata-mata mencari untung, namun lebih kepada mengurangi kemiskinan dengan memberikan permodalan untuk usaha.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) I Ketut Widiana Karya mengatakan sampai 2016, PT JBM telah berhasil menembus aset Rp157,8 miliar dengan total saham Rp129,75 miliar. Sedangkan perolehan laba pada tahun 2016 telah menembus Rp3,1 miliar.
Atas berbagai prestasi ini PT JBM mendapatkan penilaian wajar dari Otoritas Jasa Keuangan.
Widiana menambahkan, sampai saat ini PT JBM telah bekerja sama dengan 260 mitra usaha, terdiri dari 51 BPD Bali, 1 Bank Andara, 70 BPR, 32 koperasi, 102 LPD, 2 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), 1 Modal Ventura dan LPDB.
Dari mitra usaha tersebut, jumlah nasabah terjamin sampai 2016 adalah 57.000 usaha terjamin dengan plafon kredit Rp3,69 triliun.
Sejak terbentuk tahun 2011, keberadaan PT Jamkrida Bali Mandara makin banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha ekonomi produktif khususnya yang bergerak dalam usaha, mikro, kecil, menengah (UMKM). (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami harapkan Jamkrida dapat melirik peluang pasar yang lebih luas, terutama lulusan Politeknik dan SMK. Mereka ini umumnya sudah memiliki keterampilan dan pengetahuan, namun terkendala modal usaha. Cari mereka yang punya keterampilan untuk wirausaha," kata Pastika saat menerima audiensi jajaran PT Jamkrida, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, tidak sedikit dari lulusan tersebut sudah dilatih untuk memiliki jiwa wirausaha. Di samping itu, banyak lulusan yang tidak mempunyai uang untuk bekerja di kapal pesiar.
"Meskipun demikian, kami mengapresiasi pesatnya perkembangan penjaminan yang telah dilakukan PT Jamkrida," ujar Pastika.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bali itu juga mengingatkan bahwa tujuan dibentuknya Jamkrida bukan semata-mata mencari untung, namun lebih kepada mengurangi kemiskinan dengan memberikan permodalan untuk usaha.
Sementara itu, Direktur Utama PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) I Ketut Widiana Karya mengatakan sampai 2016, PT JBM telah berhasil menembus aset Rp157,8 miliar dengan total saham Rp129,75 miliar. Sedangkan perolehan laba pada tahun 2016 telah menembus Rp3,1 miliar.
Atas berbagai prestasi ini PT JBM mendapatkan penilaian wajar dari Otoritas Jasa Keuangan.
Widiana menambahkan, sampai saat ini PT JBM telah bekerja sama dengan 260 mitra usaha, terdiri dari 51 BPD Bali, 1 Bank Andara, 70 BPR, 32 koperasi, 102 LPD, 2 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), 1 Modal Ventura dan LPDB.
Dari mitra usaha tersebut, jumlah nasabah terjamin sampai 2016 adalah 57.000 usaha terjamin dengan plafon kredit Rp3,69 triliun.
Sejak terbentuk tahun 2011, keberadaan PT Jamkrida Bali Mandara makin banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha ekonomi produktif khususnya yang bergerak dalam usaha, mikro, kecil, menengah (UMKM). (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017