Jakarta (Antara Bali) - Kesatuan Latihan Laut Samudera Pasukan Bela Diri
Maritim Jepang yang dipimpin Kolonel Laut Masahiko Kawakubo singgah di
Jakarta bersama 590 awak kapal, yang110 orang di antaranya calon perwira
yang akan lulus tahun ini.
Ratusan pasukan maritim Jepang tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu. Mereka berlayar dari Jepang memakai tiga kapal yakni JMSDF Makinami (DD-112/4.650 ton), JMSDF Asayuki (DD-132/3.050 ton), dan JMSDF Shimayuki (DD-123/3.050 ton). Semua kapal perang Jepang itu di kelas destroyer.
Sejak Perang Dunia II berakhir, konstitusi Kekaisaran Jepang tidak mengijinkan lagi negara itu memiliki angkatan bersenjata, melainkan Pasukan Bela Diri. Walau begitu, kemampuan Jepang dalam hal kemiliteran di semua matranya tetap diperhitungkan di dunia.
Jepang tetap meningkatkan kemampuan bela diri mereka, terkhusus saat China secara sepihak dan terang-terangan mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai laut teritorial mereka. Laut China Selatan menjadi jalur penting perdagangan dan ekonomi dunia, di mana Jepang memiliki kepentingan di sana sebagaimana banyak negara lain di kawasan Asia-Pasifik.
Sejak bertahun lalu Jepang tengah berhadapan dengan China soal kepemilikan beberapa gugus kepulauan di Laut China Timur.
"Tujuan kedatangan kami untuk memberi kesempatan kepada 110 calon perwira yang baru lulus dari sekolah calon perwira Jepang, agar mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai perwira," ujar Kawakubo, dalam upacara penyambutan.
Para perwira Pasukan Bela Diri Maritim Jepang akan berada di Indonesia selama tiga hari untuk mengikuti serangkaian kegiatan seperti pertandingan olahraga persahabatan dengan TNI AL, berziarah di TMP Kalibata, dan mengunjungi lokasi budaya dan sejarah, di antaranya Monumen Nasional dan museum di Jakarta.
Melalui berbagai kegiatan itu diharapkan persahabatan antara Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan TNI AL akan terjalin semakin erat, termasuk dalam hal pertukaran pengalaman dan pengetahuan.
"Hubungan antara Angkatan Laut Indonesia dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang sangat dekat, selama ini sudah 18 kali kami melakukan kunjungan seperti ini dan melakukan latihan bersama antara pasukan kedua negara," ungkap Kawakubo.
Asisten Intelijen Komandan Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta, Kolonel Pelaut Yose Aldino sebagai pihak yang bertugas menyiapkan upacara penyambutan dan menyusun rangkaian kegiatan bagi angkatan laut negara lain yang berkunjung ke Jakarta, berharap pasukan maritim Jepang dapat melaksanakan misinya dengan baik selama berada di Ibu Kota.
"Dengan semangat baik antara kedua negara dalam kerja sama militer dan persahabatan angkatan laut, mari kita semakin mendekatkan diri satu sama lain," kata dia.
Sebelum mengunjungi Indonesia, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang terlebih dahulu singgah selama empat hari di Kamboja untuk kegiatan serupa. Setelah merampungkan misi pelayaran selama 35 hari sejak 2 Februari lalu, pasukan ini dijadwalkan tiba kembali di Jepang pada 14 Maret 2017.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Ratusan pasukan maritim Jepang tersebut tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu. Mereka berlayar dari Jepang memakai tiga kapal yakni JMSDF Makinami (DD-112/4.650 ton), JMSDF Asayuki (DD-132/3.050 ton), dan JMSDF Shimayuki (DD-123/3.050 ton). Semua kapal perang Jepang itu di kelas destroyer.
Sejak Perang Dunia II berakhir, konstitusi Kekaisaran Jepang tidak mengijinkan lagi negara itu memiliki angkatan bersenjata, melainkan Pasukan Bela Diri. Walau begitu, kemampuan Jepang dalam hal kemiliteran di semua matranya tetap diperhitungkan di dunia.
Jepang tetap meningkatkan kemampuan bela diri mereka, terkhusus saat China secara sepihak dan terang-terangan mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai laut teritorial mereka. Laut China Selatan menjadi jalur penting perdagangan dan ekonomi dunia, di mana Jepang memiliki kepentingan di sana sebagaimana banyak negara lain di kawasan Asia-Pasifik.
Sejak bertahun lalu Jepang tengah berhadapan dengan China soal kepemilikan beberapa gugus kepulauan di Laut China Timur.
"Tujuan kedatangan kami untuk memberi kesempatan kepada 110 calon perwira yang baru lulus dari sekolah calon perwira Jepang, agar mereka mendapat pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan sebagai perwira," ujar Kawakubo, dalam upacara penyambutan.
Para perwira Pasukan Bela Diri Maritim Jepang akan berada di Indonesia selama tiga hari untuk mengikuti serangkaian kegiatan seperti pertandingan olahraga persahabatan dengan TNI AL, berziarah di TMP Kalibata, dan mengunjungi lokasi budaya dan sejarah, di antaranya Monumen Nasional dan museum di Jakarta.
Melalui berbagai kegiatan itu diharapkan persahabatan antara Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan TNI AL akan terjalin semakin erat, termasuk dalam hal pertukaran pengalaman dan pengetahuan.
"Hubungan antara Angkatan Laut Indonesia dan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang sangat dekat, selama ini sudah 18 kali kami melakukan kunjungan seperti ini dan melakukan latihan bersama antara pasukan kedua negara," ungkap Kawakubo.
Asisten Intelijen Komandan Pangkalan Utama TNI AL III/Jakarta, Kolonel Pelaut Yose Aldino sebagai pihak yang bertugas menyiapkan upacara penyambutan dan menyusun rangkaian kegiatan bagi angkatan laut negara lain yang berkunjung ke Jakarta, berharap pasukan maritim Jepang dapat melaksanakan misinya dengan baik selama berada di Ibu Kota.
"Dengan semangat baik antara kedua negara dalam kerja sama militer dan persahabatan angkatan laut, mari kita semakin mendekatkan diri satu sama lain," kata dia.
Sebelum mengunjungi Indonesia, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang terlebih dahulu singgah selama empat hari di Kamboja untuk kegiatan serupa. Setelah merampungkan misi pelayaran selama 35 hari sejak 2 Februari lalu, pasukan ini dijadwalkan tiba kembali di Jepang pada 14 Maret 2017.(WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017