Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para aparatur sipil negara di daerah itu untuk mengetahui dengan jelas tugas pokok dan fungsi masing-masing, sehingga bisa mengelola fasilitas yang didapat untuk kesejahteraan masyarakat.
"Kita ke kantor ada tujuan, bukan hanya duduk, sore pulang. Harus ada yang kita kerjakan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Ada tujuan dan ada tugas yang jelas," kata Pastika saat menjadi Pembina Apel Disiplin di halaman kantor pemprov setempat, di Denpasar, Senin.
Oleh karena itu, dia ingin kembali mengingatkan, bekerja sebagai ASN adalah mengemban tugas penting yang merupakan kepercayaan dari masyarakat.
"Jadi harus mengingat komitmen, kita harus paham tugas pokok dan fungsi kita, sehingga bisa memanfaatkan kewenangan untuk mengolah segala sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pastika menambahkan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu fungsi ASN dari tiga fungsi yang ada yakni fungsi pemerintahan, fungsi kesejahteraan dan pembangunan, serta fungsi administrasi dan logistik.
"Kesejahteraan yang dimaksud meliputi kecukupan sandang, pangan, papan, keamanan dan kedamaian. Kesejahteraan untuk masyarakat itu juga termasuk untuk kita, karena kita juga bagian dari masyarakat. Jadi sekali lagi kita harus benar-benar memahami pekerjaan, tugas, fungsi, wewenang, dan pencapaian dari tujuan kerja kita," ucapnya.
Di sisi lain, mantan Kapolda Bali ini menjelaskan pemahaman para ASN berkaitan dengan pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, yang harus segera diakselerasi untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru.
Tidak hanya jajaran staf, jajaran pejabat eselon II, III dan IV juga diharapkan bisa menjembatani segala kewenangan yang dimiliki, serta memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dari jajaran stafnya, sehingga bisa memimpin dengan baik.
Hal lain yang disampaikan Gubernur Bali pada kesempatan itu yakni terkait pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI yang diharapkan bisa menjadi ajang untuk evaluasi setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Menurut dia, pengawasan merupakan hal penting dari satu pekerjaan untuk meminimalisasi kesalahan yang terjadi.
"Saat ini kita sedang menerima pemeriksaan BPK RI, jangan mengeluh, jangan takut, pemeriksaan itu bagus. Tidak ada manusia yang tidak pernah salah, jika tidak diperiksa kita tidak akan pernah tahu seandainya ada kesalahan," ujar Pastika.
Jika tidak diperiksa, lanjut dia, itu malah berpeluang untuk berbuat kesalahan karena kesalahan itu ada yang tidak disengaja dan ada yang disengaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kita ke kantor ada tujuan, bukan hanya duduk, sore pulang. Harus ada yang kita kerjakan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Ada tujuan dan ada tugas yang jelas," kata Pastika saat menjadi Pembina Apel Disiplin di halaman kantor pemprov setempat, di Denpasar, Senin.
Oleh karena itu, dia ingin kembali mengingatkan, bekerja sebagai ASN adalah mengemban tugas penting yang merupakan kepercayaan dari masyarakat.
"Jadi harus mengingat komitmen, kita harus paham tugas pokok dan fungsi kita, sehingga bisa memanfaatkan kewenangan untuk mengolah segala sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Pastika menambahkan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu fungsi ASN dari tiga fungsi yang ada yakni fungsi pemerintahan, fungsi kesejahteraan dan pembangunan, serta fungsi administrasi dan logistik.
"Kesejahteraan yang dimaksud meliputi kecukupan sandang, pangan, papan, keamanan dan kedamaian. Kesejahteraan untuk masyarakat itu juga termasuk untuk kita, karena kita juga bagian dari masyarakat. Jadi sekali lagi kita harus benar-benar memahami pekerjaan, tugas, fungsi, wewenang, dan pencapaian dari tujuan kerja kita," ucapnya.
Di sisi lain, mantan Kapolda Bali ini menjelaskan pemahaman para ASN berkaitan dengan pembentukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru, yang harus segera diakselerasi untuk menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru.
Tidak hanya jajaran staf, jajaran pejabat eselon II, III dan IV juga diharapkan bisa menjembatani segala kewenangan yang dimiliki, serta memiliki tingkat intelegensia yang lebih tinggi dari jajaran stafnya, sehingga bisa memimpin dengan baik.
Hal lain yang disampaikan Gubernur Bali pada kesempatan itu yakni terkait pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan RI yang diharapkan bisa menjadi ajang untuk evaluasi setiap pekerjaan yang dilaksanakan.
Menurut dia, pengawasan merupakan hal penting dari satu pekerjaan untuk meminimalisasi kesalahan yang terjadi.
"Saat ini kita sedang menerima pemeriksaan BPK RI, jangan mengeluh, jangan takut, pemeriksaan itu bagus. Tidak ada manusia yang tidak pernah salah, jika tidak diperiksa kita tidak akan pernah tahu seandainya ada kesalahan," ujar Pastika.
Jika tidak diperiksa, lanjut dia, itu malah berpeluang untuk berbuat kesalahan karena kesalahan itu ada yang tidak disengaja dan ada yang disengaja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017