Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mencatat realisasi kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Bali tahun 2016 mencapai Rp2,9 triliun dengan penyerapan terbesar pada sektor perdagangan mencapai 66,8 persen.

"Sebaran terbesar KUR ada di Denpasar," kata Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Sabtu.

Zulmi menjelaskan total realisasi KUR tersebut aktif pada 116 ribu rekening di seluruh Bali.

Selain perdagangan dengan porsi terbesar, penyerapan KUR juga ke sektor pertanian dengan persentase mencapai 12,5 persen dan industri pengolahan sebesar 6,6 persen.

Masih dominannya penyerapan di sektor perdagangan, Zulmi mengimbau kepada perbankan untuk meningkatkan realisasi KUR di empat sektor produktif seperti industri pengolahan, perikanan dan kelautan serta pertanian.

Hal itu sesuai dengan keputusan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bahwa minimal 40 persen penyaluran KUR tahun ini dari target nasional sebesar Rp110 triliun lebih fokus ke empat sektor tersebut.

Tidak hanya itu penerima KUR seperti petani dan nelayan juga perlu diedukasi oleh perbankan terkait pengelolaan uang sehingga mereka bisa melakukan pembayaran kembali ke bank menghindari kredit bermasalah.

Selain itu bank juga diimbau memberikan pemerataan penyaluran KUR agar tidak terserap dominan di Denpasar melainkan ke kabupaten lainnya mengingat potensi yang masih besar.

Penyerapan KUR terbesar kedua di Kabupaten Tabanan sebesar 13 persen dan Badung (12,4 persen).

Penyaluran KUR di Bali dilaksanakan oleh Bank Mandiri, BRI, BNI dan BPD Bali . (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017