Tabanan (Antara Bali) - Kabupaten Tabanan, Bali memperoleh alokasi Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Perdesaan (DPM-LUEP) dari pemerintah Provinsi Bali sebesar Rp10,597 miliar untuk membeli gabah petani selama kurun tahun 2017.

"Dana tersebut dialokasikan kepada 47 perusahaan penggilingan padi (Perpadi) di daerah lumbung pangan itu untuk mampu menyerap seluruh produksi musim panen yang akan datang," kata Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan, Putu Ariana, SH, di Tabanan, Jumat.

Didampingi Kabid Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Ir. I Wayan Suandra, ia mengatakan DPM-LUEP merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Bali yang dialokasikan setiap tahun ke seluruh kabupaten/kota di Bali.

Besaran alokasi disesuaikan dengan kemampuan usaha dan luasan lahan produksi tanaman padi, sehingga membuat alokasi masing-masing kabupaten/kota di Bali dan penerima DPM-LUEP mendapat alokasi yang bervariasi.

"Itu pula yang menyebabkan tahun ini alokasi bantuan DPM LUEP untuk di Tabanan lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2016 mencapai Rp10,6 miliar, karena jumlah penerima bantuan 48 perpadi," katanya.

Putu Ariana menambahkan, pengusaha penggilingan padi mendapat alokasi DPM LUEP ata-rata Rp50 juta dengan kemampuan serap 13.514 ton padi per tahun hingga Rp500 juta dengan daya serap 135.135 ton padi per tahun.

Harga beli gabah yang dipatok untuk hasil panen petani yang diserap dari DPM LUEP ini minimal seharga Rp3.700 per kg atau di atas ketentuan patokan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).

Meski tahun ini, alokasi DPM LUEP untuk Kabupaten Tabanan sedikit menurun, ia optimistis produksi padi petani pada musim itu seluruhnya akan dapat diserap, atau tidak ada hasil gabah petani yang tidak sampai terbeli.

Oleh sebab itu, di luar penerima DPM LUEP, masih ada banyak pengusaha Perpadi yang siap menyerap produksi petani lokal dengan harga jual sesuai HPP yang berlaku.

"Saat ini, di Kabupaten Tabanan mengantongi total sekitar 550 usaha penggilingan padi. Jumlah itu cukup banyak, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Bali," ujar Putu Ariana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017