Kuta (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap lewat pertemuan para Ketua Badan Pemeriksa Keuangan se-Asia yang digelar di Pulau Dewata, dapat mendorong terwujudnya pemerintah yang bersih serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme.
"KKN itu tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, KKN sudah menjadi masalah besar khususnya bagi negara-negara berkembang lainnya," kata Pastika saat menghadiri pertemuan Asia Organization of Supreme Audit Institutions (Asosai) ke-51 itu, di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Bali tersebut berharap dari pertemuan ini dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan KKN sehingga penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bersih akan terwujud.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan yang dihadiri oleh 69 delegasi dari 11 negara se-Asia tersebut.
"Harapan kami, aura atmosfer Pulau Bali yang terkenal dengan Pulau Seribu Pura, Pulau Penuh Kedamaian, Pulau Cinta serta julukan lainnya dapat memberi aura dan vibrasi positif bagi para peserta konferensi," ucapnya.
Dengan demikian, penyelenggaraan konferensi akan dapat menghasilkan hal yang konstruktif, bermanfaat serta dapat memberikan konstribusi nyata terhadap upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Sementara itu, Ketua BPK RI Dr Harry Azhar Azis mengatakan penyelenggaraan Asosai yang diinisiasi oleh BPK RI diharapkan dapat mendorong pemahaman dan kerja sama lewat pertukaran ide dan pegalaman dalam bidang audit sektor publik.
Di samping itu, membahas isu-isu yang berkembang dalam pemeriksaan keuangan di berbagai negara yang diselenggarakan dalam bentuk diskusi panel.
Pertemuan berlangsung dari 13-15 Februari 2017 ini juga merumuskan langkah-langkah strategis Asosai kedepannya sehingga akan dapat menambah pengetahuan para pemeriksa keuangan di kawasan Asia tentang profesionalisme serta mengidentifikasi potensi, untuk mendukung pencapaian rencana strategis organisasi internasional lembaga pemeriksa.
Acara yang dibuka resmi dengan pemukulan gong oleh Ketua BPK RI turut dihadiri oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Ketua Asosai Khalid Khan Abdullah Khan, Komisioner BPK Korea serta undangan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"KKN itu tidak hanya menjadi masalah di Indonesia, KKN sudah menjadi masalah besar khususnya bagi negara-negara berkembang lainnya," kata Pastika saat menghadiri pertemuan Asia Organization of Supreme Audit Institutions (Asosai) ke-51 itu, di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.
Oleh karena itu, mantan Kapolda Bali tersebut berharap dari pertemuan ini dapat memberi kontribusi dalam upaya penanggulangan KKN sehingga penyelenggaraan sistem pemerintahan yang bersih akan terwujud.
Dalam kesempatan itu, Pastika juga menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan yang dihadiri oleh 69 delegasi dari 11 negara se-Asia tersebut.
"Harapan kami, aura atmosfer Pulau Bali yang terkenal dengan Pulau Seribu Pura, Pulau Penuh Kedamaian, Pulau Cinta serta julukan lainnya dapat memberi aura dan vibrasi positif bagi para peserta konferensi," ucapnya.
Dengan demikian, penyelenggaraan konferensi akan dapat menghasilkan hal yang konstruktif, bermanfaat serta dapat memberikan konstribusi nyata terhadap upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Sementara itu, Ketua BPK RI Dr Harry Azhar Azis mengatakan penyelenggaraan Asosai yang diinisiasi oleh BPK RI diharapkan dapat mendorong pemahaman dan kerja sama lewat pertukaran ide dan pegalaman dalam bidang audit sektor publik.
Di samping itu, membahas isu-isu yang berkembang dalam pemeriksaan keuangan di berbagai negara yang diselenggarakan dalam bentuk diskusi panel.
Pertemuan berlangsung dari 13-15 Februari 2017 ini juga merumuskan langkah-langkah strategis Asosai kedepannya sehingga akan dapat menambah pengetahuan para pemeriksa keuangan di kawasan Asia tentang profesionalisme serta mengidentifikasi potensi, untuk mendukung pencapaian rencana strategis organisasi internasional lembaga pemeriksa.
Acara yang dibuka resmi dengan pemukulan gong oleh Ketua BPK RI turut dihadiri oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Ketua Asosai Khalid Khan Abdullah Khan, Komisioner BPK Korea serta undangan lainnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017