Jakarta (Antara Bali) - Lembaga pemeringkat internasional Moodys
Investors Service memperbaiki prospek untuk kenaikan peringkat kemampuan
bayar kredit Indonesia dari stabil (stable) menjadi positif, dan
mengafirmasi peringkat layak investasi (investment grade) di tingkatan
Baa3.
Moodys, dalam siaran persnya, Rabu malam, di Jakarta, menyatakan dua faktor kunci perbaikan prospek kenaikan peringka utang pemerintah Indonesia (Sovereign Credit Rating Indonesia) yakni turunnya kerentanan di sektor ekonomi eksternal, dan penerapan kebijakan efektif untuk menjaga reformasi struktural sekaligus membenahi fiskal dan regulasi.
Moodys meyiratkan membaiknya daya tahan ekonomi terhadap tekanan eksternal antara lain, karena orientasi stabilitas makroekonomi dari kebijakan moneter, keberlanjutan reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan investasi manufaktur domestik untuk mengganti barang impor
Sedangkan efektivitas kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tercermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makroekonomi dan konsistensu kebijakan fiskal.
Efektivitas kebijakan dari regulator juga karena terus berlanjutnya reformasi struktural perekonomian, termasuk kerangka fiskal, dan regulasi.
Menyikapi kenaikan peringkat dari Moodys, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berjanji akan menjaga konsistensi dalam mengelola stabilitas makro ekonomi sekaligus memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
"Perbaikan outlook Moodys tersebut merupakan kelanjutan pengakuan oleh lembaga internasional atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang mampu memberikan suasana kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, di tengah tantangan global dan perekonomian domestik," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
Moodys, dalam siaran persnya, Rabu malam, di Jakarta, menyatakan dua faktor kunci perbaikan prospek kenaikan peringka utang pemerintah Indonesia (Sovereign Credit Rating Indonesia) yakni turunnya kerentanan di sektor ekonomi eksternal, dan penerapan kebijakan efektif untuk menjaga reformasi struktural sekaligus membenahi fiskal dan regulasi.
Moodys meyiratkan membaiknya daya tahan ekonomi terhadap tekanan eksternal antara lain, karena orientasi stabilitas makroekonomi dari kebijakan moneter, keberlanjutan reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan investasi manufaktur domestik untuk mengganti barang impor
Sedangkan efektivitas kebijakan antara pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tercermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makroekonomi dan konsistensu kebijakan fiskal.
Efektivitas kebijakan dari regulator juga karena terus berlanjutnya reformasi struktural perekonomian, termasuk kerangka fiskal, dan regulasi.
Menyikapi kenaikan peringkat dari Moodys, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo berjanji akan menjaga konsistensi dalam mengelola stabilitas makro ekonomi sekaligus memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
"Perbaikan outlook Moodys tersebut merupakan kelanjutan pengakuan oleh lembaga internasional atas keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang mampu memberikan suasana kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, di tengah tantangan global dan perekonomian domestik," ujar dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017