Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar mendorong pertumbuhan industri kreatif yang kompeten melalui berbagai program dan kegiatan berkelanjutan berupa industri perfilman, terutama film dokumenter atau film pendek.

Direktur Denpasar Film Festival, Agung Bhawantara saat bertatap muka dengan Wali Kota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Rabu mengapresiasi gagasan pemkot melalui Dinas Kebudayaan dengan mengandeng Yayasan Bali Gumanti menggelar kemah film dokumenter pada 7-11 Maret 2017 di kawasan Danau Buyan, Kabupaten Tabanan.

Ia mengatakan kegiatan kemah tersebut telah memasuki tahun kedua yang melibatkan siswa SMP, SMA/SMK, dan komunitas film se-Kota Denpasar.

"Dalam kemah itu akan dilatih tentang tata cara produksi film dokumenter dan pembuatan foto esai. Dalam prosesnya para peserta akan diberikan pelatihan dan konsepsi mengenai film dokumenter selama lima hari," ujarnya.

Ia mengatakan setelah pelatihan itu para peserta akan mulai masuk proses berkarya, dimana hasil karya terpilih nantinya akan diikutsertakan ke dalam festival- festival film, baik skala regional, nasional maupun internasional.

"Pada kemah pelatihan itu para peserta akan dibina oleh nama-nama yang sudah kompeten di bidang perfilman," ucapnya.

Sementara Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan melalui penyelenggaraan kemah pelatihan film dokumenter itu diharapkan mampu membangun kualitas sumber daya manusia terutama di bidang perfilman di perkotaan.

"Harus dibangun kerja sama yang kuat dengan semua pihak dan juga pelatihan mengenai film dokumenter ini dibuka seluas-luasnya.

Karena melalui kemah film dokumenter ini dapat menjadi sarana pembangunan sumber daya manusia terutama dibidang perfilman di Kota Denpasar," ujarnya.

Rai Mantra lebih lanjut mengatakan setelah mengikuti kemah film dokumenter ini para peserta diarahkan jangan sekadar hanya bisa membuat karya film dokumenter, namun bagaimana dari karya film itu dapat mereka jadikan mata pencaharian.

"Selain itu, dari pelatihan tersebut saya harapkan mampu membuat suatu karya film dokumenter juga bisa menghasilkan yang bermanfaat bagi masyarakat seperti pemanfaatan film dokumenter sebagai media promosi pelayanan program pemerintah guna memudahkan sosialisasi kepada warga masyarakat," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, melalui film dokumenter tersebut diharapkan program pemerintah menarik bagi masyarakat dan pesan yang disampaikan mudah dipahami warga masyarakat.

Menurut dia, kreativitas dalam berkarya dapat dijadikan landasan moral, namun yang harus dipikirkan juga bagaimana mengarahkan suatu karya film sebagai mata pencaharian.

Pelaksana Tugas Kadis Kebudayaan Kota Denpasar Ni Nyoman Sujati mengatakan sejalan dengan program Pemkot Denpasar membangun industri kreatif yang kuat, salah satunya diwujudkan dengan pengembangan sektor perfilman maupun animasi yang akhir-akhir ini industrinya semakin bergairah.

"Pelatihan dibidang perfilman ini juga secara tidak langsung menguntungkan Pemkot Denpasar, karena pemahaman masyarakat mengenai film dokumenter nantinya bisa saja membantu pemerintah di dalam pengarsipan warisan budaya yang dapat dijadikan database bagi pemkot," kata Sujati. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017