Denpasar (Antara Bali) - Tingkat optimisme konsumen di Bali dalam triwulan IV-2016 relatif tidak mengalami perubahan yang tercermin dari angka indeks tendensi konsumen (ITK) mencapai 100,57.
"Kondisi itu tercatat mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III-2016) yang mencapai 109,98," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pada triwulan IV-2016 tidak semua indeks penyusun ITK mengalami kenaikan. Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 90,75.
Pada sisi lain dua indeks penyusun ITK mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indeks volume konsumsi tercatat 106,15 dan indeks pendapatan 103,46.
Adi Nugroho menambahkan, nilai ITK Bali pada triwulan I-2017 diperkirakan mencapai 110,19 dan hal itu memprediksikan bahwa kondisi ekonomi konsumen akan kembali mengalami kenaikan pada triwulan berikutnya.
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang didorong keyakinan akan meningkatnya pendapatan yang tergambar pada indeks produksi sebesar 107,90 serta keyakinan meningkatnya pembelian barang tahan lama dengan indeks prediksi mencapai 114,20.
Adi Nugroho menjelaskan, indeks tendensi konsumen merupakan indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
ITK disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, pengaruh inflasi, kenaikan harga terhadap kemampuan konsumen serta tingkat konsumsi barang dan jasa pada triwulan bersangkutan.
Nilai indeks yang dihasilkan berbasis 100, di mana nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen serta sebaliknya.
Jumlah sampel STK Bali pada triwulan IV-2016 sebanyak 380 rumah tangga tersebar di lima kabupaten/kota yakni Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kondisi itu tercatat mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya (triwulan III-2016) yang mencapai 109,98," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, pada triwulan IV-2016 tidak semua indeks penyusun ITK mengalami kenaikan. Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 90,75.
Pada sisi lain dua indeks penyusun ITK mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indeks volume konsumsi tercatat 106,15 dan indeks pendapatan 103,46.
Adi Nugroho menambahkan, nilai ITK Bali pada triwulan I-2017 diperkirakan mencapai 110,19 dan hal itu memprediksikan bahwa kondisi ekonomi konsumen akan kembali mengalami kenaikan pada triwulan berikutnya.
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan yang akan datang didorong keyakinan akan meningkatnya pendapatan yang tergambar pada indeks produksi sebesar 107,90 serta keyakinan meningkatnya pembelian barang tahan lama dengan indeks prediksi mencapai 114,20.
Adi Nugroho menjelaskan, indeks tendensi konsumen merupakan indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui survei tendensi konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.
ITK disusun berdasarkan beberapa komponen yang terkait dengan ekonomi rumah tangga seperti penghasilan, pengaruh inflasi, kenaikan harga terhadap kemampuan konsumen serta tingkat konsumsi barang dan jasa pada triwulan bersangkutan.
Nilai indeks yang dihasilkan berbasis 100, di mana nilai lebih dari 100 mencerminkan terjadinya perbaikan kondisi ekonomi konsumen serta sebaliknya.
Jumlah sampel STK Bali pada triwulan IV-2016 sebanyak 380 rumah tangga tersebar di lima kabupaten/kota yakni Tabanan, Badung, Klungkung, Buleleng dan Kota Denpasar, ujar Adi Nugroho. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017