Semarapura (Antara Bali) - Bupati Klungkung, Bali I Nyoman Suwirta didampingi Wabup Made Kasta melihat dari dekat kondisi sejumlah goa zaman penjajahan Jepang di Kecamatan Banjarangkan dengan harapan dapat ditata menjadi objek wisata yang menarik bagi pelancong.

Sebanyak 16 goa yang dibuat oleh tentara Jepang pada tahun 1941-1942, sebagai lokasi perlindungan para tentara Jepang dalam upaya mempertahankan diri dari serangan tentara sekutu di masa Perang Dunia Kedua, kata Wayan Muliarsa, perwakilan Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali ketika menyambut kunjungan Bupati Nyoman Suwirta, Senin.

Goa dengan kedalaman mencapai 14 meter, satu sama lain saling dihubungkan oleh sebuah lorong memanjang arah Utara Selatan. Pemkab Klungkung belum berani malakukan penataan terhadap Goa Jepang karena sudah dimasukkan kategori cagar budaya oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya wilayah Bali NTB NTT.

Nyoman Suwirta mengatakan, berdasarkan UU Nomer 11 Tahun 2010 tentang manajemen pengelolaan Cagar Budaya yang bersifat partisipatif, yakni pengelolaan cagar budaya melibatkan berbagai pihak yang terdiri dari masyarakat, akademisi, pihak swasta dan pemerintah daerah.

"Saya sangat mengapresiasi langkah Pemkab Klungkung dalam mengelola Goa Jepang. Pemerintah Daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten mempunyai peran yang penting, tidak hanya dalam perlindungan dan pengembangan, namun juga dalam pemanfaatan Cagar Budaya untuk kepentingan masyarakat dan umum," ujar Wayan Muliarsa.

Ia mengharapkan dalam penataan ulang objek goa Jepang tersebut ikut melibatkan Badan Geologi dalam pengembangan dan pemanfaatan cagar Budaya Goa Jepang. Hal itu untuk mengetahui struktur dan kekuatan Goa Jepang yang sudah berumur lebih dari setengah abad.

"Kami akan membantu secara maksimal Pemkab Klungkung dalam pengembangan dan pemanfaatan cagar Budaya Goa Jepang," ujar Wayan Muliarsa.

Bupati Nyoman Suwirta atas masukan dan saran tersebut langsung perintahankan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk merancang ulang penataan Goa Jepang.

"Sejak tahun 2014 kami sebenarnya sudah merencanakan pengembangan Goa Jepang sebagai objek wisata, namun yang dirancang bukan penataan bagian Goanya, tapi sisi selatan Goa, untuk itu saya perintahkan Dinas PU untuk merancang ulang seluruh rencana penataan Goa Jepang dengan melibatkan lebih banyak pihak terkait," ujar Bupati Nyoman Suwirta.

Ia mengharapkan agar bulan Juni 2017 perencanaan goa jepang bisa selesai untuk selanjutnya dialokasikan dana dalam APBD perubahan 2017 dan tahun-tahun selanjutnya.

Bupati I Nyoman Suwirta dan wakilnya Made Kasta dalam menyusuri Goa Jepang sempat turun ke Sungai Tukad Bubuh yang terletak di bawah jembatan Goa Jepang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Sentana

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017