Denpasar (Antara Bali) - Perusahaan pinjaman dalam jaringan UangTeman mulai melirik pangsa pasar layanan meminjam dana di Provinsi Bali yang ditargetkan dapat memperkecil hambatan masyarakat khususnya UMKM dalam mengakses fasilitas memperoleh uang dengan cepat.

"Kami ingin menghadirkan program inklusi keuangan di Indonesia dan Bali merupakan pasar yang potensial karena pertumbuhan UMKM yang besar," kata CEO dan Co-Founder UangTeman Aidil Zulkifli di Denpasar, Jumat.

Perusahaan "Financial Technology" atau Fintech itu memberikan fasilitas pinjaman uang mulai Rp1 juta hingga maksimal Rp3 juta untuk pengajuan pertama kali dan bisa ditambah hingga Rp4 juta untuk pinjaman kedua yang dicairkan dalam waktu dua hari.

Biaya layanan yang diberikan dihitung per hari sebesar satu persen dengan jatuh tempo yang dapat dipilih hingga maksimal selama 30 hari tanpa jaminan atau agunan.

Apabila peminjam tidak memenuhi kewajibannya hingga jatuh tempo maka dikenakan pinalti sebesar Rp10 ribu per hari.

Sebagai langkah awal kehadiran di Pulau Dewata, perusahaan berbasis digital itu menawarkan promo khusus masyarakat Bali yakni diskon layanan 50 persen yang diberikan mulai 3 Februari hingga Maret 2017 baik melalui proses di website di "uangteman.com atau aplikasi dalam telepon pintar Android dan iOS dengan memasukkan sandi "utbalipr".

Dengan adanya aplikasi di telepon pintar itu ia menargetkan uang sudah masuk ke peminjam hanya dalam waktu 15 menit sejak aplikasi diajukan.

Aidil menambahkan bahwa calon penerima pinjaman hanya mengisi sejumlah data pribadi dan mengunggah identitas seperti KTP, foto atau swafoto (selfie) dan slipgaji.

"Semua proses dilakukan secara `online`, cepat dan transparan," katanya.

Meski dilakukan melalui dalam jaringan dan proses yang cepat dan mudah, namun Deputi CEO UangTeman, Rio Quiserto menjelaskan bahwa pihaknya memberlakukan proses seleksi dan analisa yang ketat dengan adanya skor.

"Dengan seleksi yang ketat maka kami dapat menghindari kredit macet di depan. Hingga saat ini rasio kredit macet berada di bawah tiga persen," katanya seraya menambahkan dengan pengetatan itu dari 100 aplikasi hanya 30 persen di antaranya yang disetujui.

Sejak beroperasi Maret 2015, total pembiayaan yang sudah dicairkan sebanyak Rp35 miliar dengan telah hadir di hampir 80 persen wilayah Pulau Jawa dan kini ekspansi ke Bali dan Makassar dengan pinjaman dana tunai yang disalurkan 30 persen di antaranya untuk pengembangan UMKM.

Sedangkan target realisasi pinjaman tahun 2017 mencapai Rp100 miliar (50 persen kontribusi dari Jakarta dan sisanya kota-kota lain di Jawa dan luar Jawa). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017