Singaraja (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Buleleng, Bali, I Nyoman Sugawa Korry mengharapkan Monumen Jagaraga di wilayah Kabupaten Buleleng dapat menjadi destinasi wisata berbasis edukasi terkait keberadaan daerah itu sebagai kota pendidikan.
"Kami harapkan Monumen Jagaraga yang menyimbolkan perjuangan rakyat mempertahankan tanah kelahiran itu menonjolkan sisi edukasi dibandingkan sisi lainnya," katanya di Singaraja, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, Monumen Jagaraga merupakan kebanggaan masyarakat Buleleng. Monumen yang sudah mencapai tahap akhir proses pengerjaan tersebut merupakan inisiatif pemerintah provinsi bersama DPRD Bali.
"Wisata edukasi itu dapat dirancang sedemikian rupa dengan membuatkan perpustakaan khusus dan juga beberapa relief perjuangan perang Jagaraga yang menonjolkan dua tokoh yakni Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring," katanya.
Objek wisata berbasis edukasi itu dinilai sejalan dengan semangat wisata baru di Buleleng. "Buleleng butuh yang beda dengan Bali Selatan. Jadi, saya pribadi nilai itu sangat sesuai," kata Sekretaris Golkar Bali itu.
Ia berpendapat, Dinas Pendidikan setempat dapat merancang kunjungan sekolah-sekolah di Buleleng ke monumen itu sehingga dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai perjuangan para pahlawan mempertahankan tanah kelahiran dari kepungan penjajah.
"Disdik dapat merancang semacam tur sekolah dimana yang dilibatkan adalah sekolah-sekolah. Disana (monumen), para siswa dapat memahami perjuangan dan perang Jagaraga dari reliefnya dan juga buku-buku yang ada," demikian Sugawa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Kami harapkan Monumen Jagaraga yang menyimbolkan perjuangan rakyat mempertahankan tanah kelahiran itu menonjolkan sisi edukasi dibandingkan sisi lainnya," katanya di Singaraja, Bali, Kamis.
Ia mengatakan, Monumen Jagaraga merupakan kebanggaan masyarakat Buleleng. Monumen yang sudah mencapai tahap akhir proses pengerjaan tersebut merupakan inisiatif pemerintah provinsi bersama DPRD Bali.
"Wisata edukasi itu dapat dirancang sedemikian rupa dengan membuatkan perpustakaan khusus dan juga beberapa relief perjuangan perang Jagaraga yang menonjolkan dua tokoh yakni Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring," katanya.
Objek wisata berbasis edukasi itu dinilai sejalan dengan semangat wisata baru di Buleleng. "Buleleng butuh yang beda dengan Bali Selatan. Jadi, saya pribadi nilai itu sangat sesuai," kata Sekretaris Golkar Bali itu.
Ia berpendapat, Dinas Pendidikan setempat dapat merancang kunjungan sekolah-sekolah di Buleleng ke monumen itu sehingga dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai perjuangan para pahlawan mempertahankan tanah kelahiran dari kepungan penjajah.
"Disdik dapat merancang semacam tur sekolah dimana yang dilibatkan adalah sekolah-sekolah. Disana (monumen), para siswa dapat memahami perjuangan dan perang Jagaraga dari reliefnya dan juga buku-buku yang ada," demikian Sugawa. (WDY)
Editor : I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017