Singaraja (Antara Bali) - Akademisi Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Bali, Dr Drs I Made Ariasa Giri, MPd mengajak umat Hindu di daerah itu memaknai hari suci pagerwesi untuk meningkatkan "sradha bhakti" atau keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Pagerwesi hendaknya bukan hanya meriah di luar saja. Tetapi bagaimana umat Hindu harus dapat memagari diri dari sifat dan perilaku tidak baik sehingga dapat meningkatkan sradha dan bhakti," katanya di Singaraja, Bali, Kamis.

Menurut dia, agama Hindu mengajarkan bahwa dalam menghayati agama harus menonjolkan tiga aspek utama yakni tatwa atau pengetahuan, susila atau etika dan upacara atau ritual.

Tiga kerangka agama Hindu yang menjadi nyawa kehidupan beragama tersebut hendaknya dapat berjalan beriringan dan tidak saling tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya.

"Seperti contoh perayaan pagerwesi hendaknya jangan hanya dilihat dari meriahnya saja, tetapi lihatlah bagaimana ketika perayaannya dimaknai secara benar sebagai momentum menguatkan iman dan taqwa kita kehadapan Tuhan sehingga dapat melakukan tugas kewajiban dengan baik," papar dia.

Dikatakan pula, dari urat katanya, pagerwesi memiliki arti pagar yang terbuat dari besi yang memiliki makna bahwa segala hal yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat.

"Sesuatu yang dipagari merupakan yang sangat baik sehingga tak boleh sedikitpun mendapatkan gangguan apalagi yang merusak. Tuhan sebagai Hyang Pramesti Guru dipuja pada saat hari suci ini," kata dia.

Bukan hanya itu saja, perayaan pagerwesi juga dimaknai betapa pentingnya guru dalam kehidupan umat manusia karena gurulah yang menuntun kita menuju jalan yang benar.

"Pun dalam agama Hindu. Ketika seseorang ingin tekun dalam mencari kebenaran hendaknya dia mendekati seorang guru kerohanian untuk mencari tuntunan dan bimbingan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017