Denpasar (Antara Bali) - Konsul Jenderal China di Denpasar Hu Yinquan menyatakan bahwa melonjaknya kunjungan wisatawan dari negara itu ke Bali karena tertarik dengan sejarah dan kebudayaan Pulau Dewata.

"Selain alamnya indah, turis China juga menikmati sejarah dan kebudayaan Bali lebih mendalam," katanya di Denpasar, Jumat.

Menurut dia, dari penuturan sejumlah wisatawan kepada dirinya banyak yang mengakui bahwa apabila mengunjungi pura atau tempat suci umat Hindu di Bali, mereka merasa tentram dan damai, sehingga hal itu menarik minat mereka mengunjungi Pulau Dewata.

"Dibandingkan tempat wisata lain yang ramai dan bising, Bali itu tentram dan santai untuk istirahat dan berlibur," imbuhnya.

Kesenian yang dimainkan oleh para seniman Bali, ucap dia, juga dinilai tulus ikhlas sehingga mereka terkesan dengan kebudayaan khas masyarakat setempat.

Hu juga menyebutkan daya tarik lainnya ketika wisatawan dari negeri asal Negeri Panda itu mengunjungi Bali adalah kuliner dan spa.
Wisatawan dari China kini bertengger di jajaran tiga besar kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta menyebutkan kunjungan wisatawan dari negeri dengan ikon "the Great Wall" itu tahun 2016 mencapai hampir satu juga orang atau melonjak sekitar 40 persen dibandingkan dengan tahun 2015.

Ia juga mengapresiasi maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia yang sudah membuka penerbangan langsung ke beberapa kota di China.

Begitu juga sebaliknya maskapai negeri tersebut juga membuka rute ke Bali sehingga akses ini turut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan.

Selama libur panjang Imlek, diperkirakan sekitar 10 ribu wisatawan China akan berbondong-bondong ke Bali untuk menghabiskan masa liburan.

Sebagian dari turis itu bahkan akan menjadi tamu undangan pada perayaan Imlek yang digelar khusus oleh Kementerian Pariwisata bekerja sama dengan Konjen China, DPP Asita, Asita Bali, Pemerintah Provinsi Bali dan organisasi kemasyarakatan keturunan Tionghoa.

Pagelaran selama dua hari yakni 27-28 Januari 2017 itu dijadwalkan dihadiri 1.000 orang wisatawan China yang diundang untuk menyemarakkan nuansa Imlek layaknya di negara itu sehingga diharapkan sekaligus menjadi ajang promosi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017