Denpasar (Antara Bali) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali I Putu Gede Suastawa mengatakan seluruh "pecalang" atau petugas pengamanan adat di Pulau Dewata akan menjadi petugas relawan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahan, dan Peredaran Gelap Narkoba.
"Anggota dari P4GN adalah para pecalang di seluruh Bali mengingat peranan pecalang di Bali sangat krusial, tidak hanya secara resmi mengamankan desa adat, tetapi juga memiliki peran untuk mencegah berbagai pengaruh buruk yang masuk ke masyarakat," kata Suastawa saat menemui Gubernur Bali di Denpasar, Senin.
Petugas relawan P4GN Provinsi Bali akan dikukuhkan di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, 12 Januari.
Setelah pengukuhan, pihaknya berharap dengan kredibilitas para pecalang, masyarakat akan lebih mudah menerima imbauan mereka. "Para relawan sendiri akan dikukuhkan langsung oleh Kepala BNN RI Budi Waseso," ujar Suastawa.
Selain itu, ia meminta kesediaan Gubernur Bali untuk turut hadir sekaligus memberikan penghargaan bagi organisasi penggiat P4GN di Bali.
Menurut dia, organisasi-organisasi tersebut telah banyak berkecimpung dalam pencegahan peredaran narkoba lebih luas lagi di Bali.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan apresiasi serta dukungan penuhnya. Apalagi Pemprov Bali begitu menaruh perhatian terhadap upaya penanggulangan peredaran narkoba.
Ia berharap melalui pengukuhan ini, semakin banyak pihak yang sadar akan bahaya narkoba dan semakin banyak pihak peduli untuk mencegah narkoba masuk lebih jauh di tengah-tengah masyarakat.
"Setidaknya para pecalang ini bisa mencegah sekaligus memengaruhi masyarakat minimal di desa adatnya masing-masing tentang bahaya narkoba. Jadi jangan sekali-kalli mencoba," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Pastika juga meminta pihak BNN untuk lebih cepat menggarap Pusat Rehabilitasi Narkoba yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Bangli dengan memakai tanah Pemprov Bali.
Dengan makin cepat dibangun, maka semakin cepat bisa melayani masyarakat yang telanjur menjadi pecandu narkoba.
"Jumlah masyarakat yang menjadi pecandu di Bali semakin meningkat, dan keberdaan pusat rehabilitasi semakin dibutuhkan. Ke depan selain mengobati para pengguna, kami harapkan bisa mengedukasi masyarakat akan bahaya zat adiktif itu," ucapnya.
Menanggapi permintaan Gubernur Bali, Gede Suastawa, berjanji akan menindaklanjuti dan melaporkan ke BNN Pusat agar cepat terealisasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Anggota dari P4GN adalah para pecalang di seluruh Bali mengingat peranan pecalang di Bali sangat krusial, tidak hanya secara resmi mengamankan desa adat, tetapi juga memiliki peran untuk mencegah berbagai pengaruh buruk yang masuk ke masyarakat," kata Suastawa saat menemui Gubernur Bali di Denpasar, Senin.
Petugas relawan P4GN Provinsi Bali akan dikukuhkan di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, 12 Januari.
Setelah pengukuhan, pihaknya berharap dengan kredibilitas para pecalang, masyarakat akan lebih mudah menerima imbauan mereka. "Para relawan sendiri akan dikukuhkan langsung oleh Kepala BNN RI Budi Waseso," ujar Suastawa.
Selain itu, ia meminta kesediaan Gubernur Bali untuk turut hadir sekaligus memberikan penghargaan bagi organisasi penggiat P4GN di Bali.
Menurut dia, organisasi-organisasi tersebut telah banyak berkecimpung dalam pencegahan peredaran narkoba lebih luas lagi di Bali.
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyampaikan apresiasi serta dukungan penuhnya. Apalagi Pemprov Bali begitu menaruh perhatian terhadap upaya penanggulangan peredaran narkoba.
Ia berharap melalui pengukuhan ini, semakin banyak pihak yang sadar akan bahaya narkoba dan semakin banyak pihak peduli untuk mencegah narkoba masuk lebih jauh di tengah-tengah masyarakat.
"Setidaknya para pecalang ini bisa mencegah sekaligus memengaruhi masyarakat minimal di desa adatnya masing-masing tentang bahaya narkoba. Jadi jangan sekali-kalli mencoba," ucap mantan Kapolda Bali itu.
Pastika juga meminta pihak BNN untuk lebih cepat menggarap Pusat Rehabilitasi Narkoba yang rencananya akan dibangun di Kabupaten Bangli dengan memakai tanah Pemprov Bali.
Dengan makin cepat dibangun, maka semakin cepat bisa melayani masyarakat yang telanjur menjadi pecandu narkoba.
"Jumlah masyarakat yang menjadi pecandu di Bali semakin meningkat, dan keberdaan pusat rehabilitasi semakin dibutuhkan. Ke depan selain mengobati para pengguna, kami harapkan bisa mengedukasi masyarakat akan bahaya zat adiktif itu," ucapnya.
Menanggapi permintaan Gubernur Bali, Gede Suastawa, berjanji akan menindaklanjuti dan melaporkan ke BNN Pusat agar cepat terealisasi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017