Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengundang masyarakat untuk menghadiri "simakrama" atau temu wicara dengan konsep sarasehan yang akan membahas persoalan pengangguran di Pulau Dewata.

"Simakrama kali ini dikemas dengan konsep yang agak berbeda yaitu dalam bentuk sarasehan membahas persoalan pengangguran dengan menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten di bidangnya," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra, di Denpasar, Rabu.

Sarasehan akan digelar di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali pada Sabtu (7/1), dengan mengusung tema "Siapa yang Menganggur di Bali?"

Menurut dia, tema tersebut sangat relevan dengan perkembangan bidang ketenagakerjaan dewasa ini, salah satunya pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membuat persaingan dalam merebut peluang kerja makin ketat.

"Agar mampu memenangkan persaingan, SDM kita yang baru lulus dan akan memasuki dunia kerja benar-benar harus dipersiapkan dengan baik dan dibekali dengan strategi untuk merebut peluang kerja," ujar Dewa Mahendra.

Dia menambahkan, upaya mengurangi pengangguran juga menjadi fokus perhatian dalam pelaksanaan program Bali Mandara. Dengan berbagai program yang telah dilaksanakan, mengacu data Badan Pusat Statistik pada Agustus 2016, Bali berhasil menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran terendah yaitu sebesar 1,89 persen.

Meskipun demikian, Pemprov Bali akan tetap memberi perhatian serius terhadap upaya mengurangi angka pengangguran. "Salah satunya melalui kegiatan sarasehan yang kita gelar di awal tahun ini," ucap Dewa Mahendra.

Sarasehan akan menghadirkan sejumlah narasumber antara lain Rektor Universitas Udayana, Direktur Politeknik Negeri Bali, Rektor Universitas Warmadewa dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bali.

Kegiatan ini terbuka bagi masyarakat luas khususnya kalangan generasi muda yang masih duduk di bangku kuliah atau masih menganggur.

"Sama seperti kegiatan Simakrama, kami undang masyarakat luas untuk hadir di acara ini, namun bedanya dalam Simakrama peserta bisa menyampaikan masalah dan unek-unek secara umum, namun dalam acara ini masyarakat hanya diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang dibawakan oleh para narasumber," ujarnya.

Masyarakat yang ingin berpartisipasi diharapkan datang pukul 08.00 Wita untuk proses registrasi, sedangkan acara ini baru akan dimulai pukul 09.00 Wita dan berakhir pukul 12.00 Wita dengan ditutup oleh Puja Trisandya dan makan siang bersama.

Sementara bagi masyarakat yang tidak berkesempatan untuk hadir dalam kegiatan tersebut, dapat dipantau langsung melalui saluran Pro 1 RRI Denpasar 88,6 MHz atau menyaksikan langsung melalui live streaming di www.birohumas.baliprov.go.id. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017