Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra meninjau Sungai Rangda bermuara ke laut Serangan guna mengetahui kebersihan sungai tersebut, dan optimistis dapat dijadikan satu kawasan wisata baru di kota itu.
"Saya ingin tahu dari dekat kondisi sungai tersebut, dan ingin mengembangkan potensi lokal yang ada sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar bantaran sungai untuk kawasan wisata," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Provinsi Bali, Selasa.
Ia mengatakan pihak pemerintah kota merencanakan kawasan sungai tersebut akan ditata menjadi satu kawasan wisata baru, bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Di kawasan tersebut banyak terdapat titik-titik optimistis menjadi satu destinasi wisata baru di Denpasar Selatan karena di kelilingi hutan bakau (mangrove).
Disamping sebagai tempat menambatkan perahu nelayan, sungai di kawasan ini juga sering digunakan sebagai tempat upacara ritual "Melasti" dan melarung abu "Ngaben".
Rai Mantra mengatakan tempat tersebut sangat bagus untuk dikembangkan menjadi tempat wisata baru sekaligus mencegah agar kawasannya tidak kumuh.
Pihaknya segera melakukan komunikasi maupun koordinasi dengan pemerintah pusat melaui BWS Bali-Penida, sehingga pada tahun 2018 mendatang bisa dikerjakan dan ditata.
"Saya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Tempat ini agar ditata hingga memiliki nilai ekonomis ke depannya bagi masyarakat setempat," ucapnya.
Dikatakan sungai tersebut mempunyai pemandangan sangat bagus untuk dikembangkan menjadi tempat atau pun rekreasi baru yang menarik. Dengan demikian jika nantinya dikembangkan akan bisa menyerap tenaga baru.
"Dengan dikembangkan wisata baru, maka akan ada wisata air, `jogging track` serta kegiatan ritual keagamaan juga akan berjalan bersamaan," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantralebih mengatakan pihak pemkot sebelumnya juga sudah menata sejumlah sungai di Denpasar, seperti Sungai Bindu, Tagtag, Loloan dan Sungai Badung.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar I Ketut Winarta didampingi Kabid Pengairan, Ngurah Putra Sanjaya mengatakan penataan aliran muara Sungai Rangda sangat bagus dan strategis disamping banyak memiliki titik-titik yang bagus untuk dijadikan daya tarik untuk sektor pariwisata.
Untuk pembiayaan, kata Winata pihaknya sudah menyiapkan gambar penataan dan selanjutnya akan dilakukan pembahasan.
"Pertemuan sudah beberapa kali dilakukan. Kami berharap tahun 2018 pekerjaan fisiknya sudah bisa dilakukan. Jika sudah selesai akan dijadikan tempat atau rekreasi baru yang dilengkapi sarana `jogging track`," ujarnya.
Di tanya soal anggaran dana yang harus disiapkan, kata Winata mengusulkan jumlah anggaran normalisasi yang diajukan ke pusat sebesar Rp200 miliar, dimana awal pengerjaaanya akan dilakukan pengerukan terlebih dahulu di sekitar muara Sungai Rangda.
"Selanjutnya dilakukan penyenderan pada bibir muara sungai dan pengerjaan pavingisasi untuk `jogging track` dan tempat parkir," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017
"Saya ingin tahu dari dekat kondisi sungai tersebut, dan ingin mengembangkan potensi lokal yang ada sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar bantaran sungai untuk kawasan wisata," kata Wali Kota Rai Mantra di Denpasar, Provinsi Bali, Selasa.
Ia mengatakan pihak pemerintah kota merencanakan kawasan sungai tersebut akan ditata menjadi satu kawasan wisata baru, bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.
Di kawasan tersebut banyak terdapat titik-titik optimistis menjadi satu destinasi wisata baru di Denpasar Selatan karena di kelilingi hutan bakau (mangrove).
Disamping sebagai tempat menambatkan perahu nelayan, sungai di kawasan ini juga sering digunakan sebagai tempat upacara ritual "Melasti" dan melarung abu "Ngaben".
Rai Mantra mengatakan tempat tersebut sangat bagus untuk dikembangkan menjadi tempat wisata baru sekaligus mencegah agar kawasannya tidak kumuh.
Pihaknya segera melakukan komunikasi maupun koordinasi dengan pemerintah pusat melaui BWS Bali-Penida, sehingga pada tahun 2018 mendatang bisa dikerjakan dan ditata.
"Saya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat. Tempat ini agar ditata hingga memiliki nilai ekonomis ke depannya bagi masyarakat setempat," ucapnya.
Dikatakan sungai tersebut mempunyai pemandangan sangat bagus untuk dikembangkan menjadi tempat atau pun rekreasi baru yang menarik. Dengan demikian jika nantinya dikembangkan akan bisa menyerap tenaga baru.
"Dengan dikembangkan wisata baru, maka akan ada wisata air, `jogging track` serta kegiatan ritual keagamaan juga akan berjalan bersamaan," ujarnya.
Wali Kota Rai Mantralebih mengatakan pihak pemkot sebelumnya juga sudah menata sejumlah sungai di Denpasar, seperti Sungai Bindu, Tagtag, Loloan dan Sungai Badung.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Denpasar I Ketut Winarta didampingi Kabid Pengairan, Ngurah Putra Sanjaya mengatakan penataan aliran muara Sungai Rangda sangat bagus dan strategis disamping banyak memiliki titik-titik yang bagus untuk dijadikan daya tarik untuk sektor pariwisata.
Untuk pembiayaan, kata Winata pihaknya sudah menyiapkan gambar penataan dan selanjutnya akan dilakukan pembahasan.
"Pertemuan sudah beberapa kali dilakukan. Kami berharap tahun 2018 pekerjaan fisiknya sudah bisa dilakukan. Jika sudah selesai akan dijadikan tempat atau rekreasi baru yang dilengkapi sarana `jogging track`," ujarnya.
Di tanya soal anggaran dana yang harus disiapkan, kata Winata mengusulkan jumlah anggaran normalisasi yang diajukan ke pusat sebesar Rp200 miliar, dimana awal pengerjaaanya akan dilakukan pengerukan terlebih dahulu di sekitar muara Sungai Rangda.
"Selanjutnya dilakukan penyenderan pada bibir muara sungai dan pengerjaan pavingisasi untuk `jogging track` dan tempat parkir," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2017