Singaraja (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengumpulkan 16 kepala desa penerima program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara di Kabupaten Buleleng yang kepala keluarga (KK) miskinnya meningkat.
"Idealnya dengan bantuan yang diberikan, kemiskinan dapat segera menurun dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya meningkat," kata Pastika saat menggelar pertemuan dengan para kades tersebut, di Singaraja, Buleleng, Senin.
Menurut dia, permasalahan yang terjadi harus segera dicari akar permasalahan serta solusinya sehingga kucuran dana yang disalurkan kepada masyarakat bisa bermanfaat optimal dan tepat sasaran.
Setiap desa miskin yang menerima program Gerbangsadu Mandara dari Pemprov Bali, sebelumnya telah mendapatkan kucuran dana sebesar Rp1,02 miliar yang digunakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat di desa tersebut.
Adapun 16 desa penerima Gerbangsadu di Kabupaten Buleleng yang jumlah KK miskinnya meningkat adalah Desa Munduk Bestala, Pengastulan, Banjar Asem, Tista, Bondalem, Sudaji, Sangsit, Alasangker, Patemon, Titab, Rangdu, Bengkala, Tembok, Jineng Dalem, Kalianget, dan Desa Jagaraga.
Pastika kemudian menginstruksikan para kepala desa mengecek dan melakukan verifikasi langsung terhadap data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik tersebut.
"Meskipun data telah disajikan by name dan by address, kepala desa harus kembali mencocokkan data yang masuk dengan kondisi nyata dari masyarakatnya sehingga bisa dipastikan pemberian bantuan akan benar-benar tepat sasaran," ucapnya.
Selama ini semua program yang dikucurkan, lanjut dia, seperti Simantri, Gerbangsadu, dan bedah rumah semua untuk pengentasan kemiskinan. Tetapi kenapa masih ada desa yang kemiskinannya meningkat?. Dimana permasalahannya?.
"Oleh karena itu, saya minta para kepala desa cek kembali data KK miskin di wilayah masing masing, cocokkan keadaan dengan data yang diperoleh. Kalau tidak sesuai coret dan laporkan segera sehingga data yang ada benar-benar menggambarkan kondisi desa yang Saudara pimpin," ujarnya.
Pastika yang dalam kesempatan tersebut didampingi Plt Bupati Buleleng Made Gunaja dan kepala SKPD terkait di lingkungan Pemprov Bali juga meminta agar para aparat desa dapat memprioritaskan penggunaan dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warga.
"Desa itu dapat kucuran dana yang cukup besar dari pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah, manfaatkan dana tersebut untuk program pengentasan kemiskinan, jangan sampai kantor desanya megah dan besar tapi jumlah KK miskinnya tinggi. Pergunakan setiap rupiah yang kita miliki untuk kesejahteraan masyarakat yang utama," ujarnya.
Pastika kemudian meminta agar pada 2017, para kepala desa menulis laporan tentang kondisi desa yang sesungguhnya dan melaporkan kepada pemerintah dan hal tersebut akan dijadikan dasar untuk membandingkan dengan data dari BPS.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa dari 78 desa penerima Gerbangsadu terdapat 16 desa dengan kenaikan KK miskin di atas 50 KK.
Untuk itu, Lihadnyanan meminta agar para pendamping desa dapat menjadi mentor dan bekerja lebih optimal membantu desa tersebut bisa lepas dari kemiskinan, sehingga segala kucuran dana yang ditujukan ke desa dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan terarah pada pengentasan kemiskinan masyarakatnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Idealnya dengan bantuan yang diberikan, kemiskinan dapat segera menurun dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya meningkat," kata Pastika saat menggelar pertemuan dengan para kades tersebut, di Singaraja, Buleleng, Senin.
Menurut dia, permasalahan yang terjadi harus segera dicari akar permasalahan serta solusinya sehingga kucuran dana yang disalurkan kepada masyarakat bisa bermanfaat optimal dan tepat sasaran.
Setiap desa miskin yang menerima program Gerbangsadu Mandara dari Pemprov Bali, sebelumnya telah mendapatkan kucuran dana sebesar Rp1,02 miliar yang digunakan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat di desa tersebut.
Adapun 16 desa penerima Gerbangsadu di Kabupaten Buleleng yang jumlah KK miskinnya meningkat adalah Desa Munduk Bestala, Pengastulan, Banjar Asem, Tista, Bondalem, Sudaji, Sangsit, Alasangker, Patemon, Titab, Rangdu, Bengkala, Tembok, Jineng Dalem, Kalianget, dan Desa Jagaraga.
Pastika kemudian menginstruksikan para kepala desa mengecek dan melakukan verifikasi langsung terhadap data yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik tersebut.
"Meskipun data telah disajikan by name dan by address, kepala desa harus kembali mencocokkan data yang masuk dengan kondisi nyata dari masyarakatnya sehingga bisa dipastikan pemberian bantuan akan benar-benar tepat sasaran," ucapnya.
Selama ini semua program yang dikucurkan, lanjut dia, seperti Simantri, Gerbangsadu, dan bedah rumah semua untuk pengentasan kemiskinan. Tetapi kenapa masih ada desa yang kemiskinannya meningkat?. Dimana permasalahannya?.
"Oleh karena itu, saya minta para kepala desa cek kembali data KK miskin di wilayah masing masing, cocokkan keadaan dengan data yang diperoleh. Kalau tidak sesuai coret dan laporkan segera sehingga data yang ada benar-benar menggambarkan kondisi desa yang Saudara pimpin," ujarnya.
Pastika yang dalam kesempatan tersebut didampingi Plt Bupati Buleleng Made Gunaja dan kepala SKPD terkait di lingkungan Pemprov Bali juga meminta agar para aparat desa dapat memprioritaskan penggunaan dana desa untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warga.
"Desa itu dapat kucuran dana yang cukup besar dari pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun daerah, manfaatkan dana tersebut untuk program pengentasan kemiskinan, jangan sampai kantor desanya megah dan besar tapi jumlah KK miskinnya tinggi. Pergunakan setiap rupiah yang kita miliki untuk kesejahteraan masyarakat yang utama," ujarnya.
Pastika kemudian meminta agar pada 2017, para kepala desa menulis laporan tentang kondisi desa yang sesungguhnya dan melaporkan kepada pemerintah dan hal tersebut akan dijadikan dasar untuk membandingkan dengan data dari BPS.
Sementara itu Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa dari 78 desa penerima Gerbangsadu terdapat 16 desa dengan kenaikan KK miskin di atas 50 KK.
Untuk itu, Lihadnyanan meminta agar para pendamping desa dapat menjadi mentor dan bekerja lebih optimal membantu desa tersebut bisa lepas dari kemiskinan, sehingga segala kucuran dana yang ditujukan ke desa dapat dioptimalkan pemanfaatannya dan terarah pada pengentasan kemiskinan masyarakatnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016