Singaraja (Antara Bali) - Komunitas Sosial Buleleng memfasilitasi salah satu warga Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali yang membutuhkan bantuan sosial yang juga pengidap kanker payudara akut.
"Begitu mendengar info dari salah seorang relawan mengenai penyakit yang diderita oleh Ketut Sudiani, kami merasa penasaran kondisi sebenarnya untuk langsung mengunjungi rumahnya," kata Ketua BSC Buleleng, Eka Tirtayana di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, Ketut Sudiani asal Kubutambahan menderita penyakit kanker payudara berawal dari kejadian pada 2014 lalu dimana dia awalnya membeli bra baru dan memakainya sebelum dicuci.
"Setelah itu dia merasa gatal gatal dan akhirnya muncul benjolan di area payudara. Itulah asal muasal dari penyakit yang diidapnya hingga kini," kata Eka Tirtayana.
Ia menambahkan, Ketut Sudiani sudah sempat memeriksakan diri ke rumah sakit dan memang sudah divonis kanker payudara, tetapi tidak beliau menghentikan pengobatan medis dengan mengganti obat tradisional.
Namun, kata dia, semenjak enam bulan lalu kanker payudara beliau pecah dan membesar. "Sempat kami tanyakan bahwa beliau tidak melanjutkan pengobatan medis karena trauma dengan rumah sakit," tambahnya.
Eka lebih lanjut mengungkapkan, setelah melakukan beberapa pendekatan akhirnya Ketut Sudiani mau mengambil keputusan siap melanjutkan pengobatan medis ke rumah sakit.
"Kami juga mendorong dan memberikan semangat untuk mengurus BPJS yang akan dibantu oleh keponakan. Kami berharap sekali ada bantuan juga dari masyarakat yang memang ingin berdonasi," tambahnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Begitu mendengar info dari salah seorang relawan mengenai penyakit yang diderita oleh Ketut Sudiani, kami merasa penasaran kondisi sebenarnya untuk langsung mengunjungi rumahnya," kata Ketua BSC Buleleng, Eka Tirtayana di Singaraja, Bali, Senin.
Ia mengatakan, Ketut Sudiani asal Kubutambahan menderita penyakit kanker payudara berawal dari kejadian pada 2014 lalu dimana dia awalnya membeli bra baru dan memakainya sebelum dicuci.
"Setelah itu dia merasa gatal gatal dan akhirnya muncul benjolan di area payudara. Itulah asal muasal dari penyakit yang diidapnya hingga kini," kata Eka Tirtayana.
Ia menambahkan, Ketut Sudiani sudah sempat memeriksakan diri ke rumah sakit dan memang sudah divonis kanker payudara, tetapi tidak beliau menghentikan pengobatan medis dengan mengganti obat tradisional.
Namun, kata dia, semenjak enam bulan lalu kanker payudara beliau pecah dan membesar. "Sempat kami tanyakan bahwa beliau tidak melanjutkan pengobatan medis karena trauma dengan rumah sakit," tambahnya.
Eka lebih lanjut mengungkapkan, setelah melakukan beberapa pendekatan akhirnya Ketut Sudiani mau mengambil keputusan siap melanjutkan pengobatan medis ke rumah sakit.
"Kami juga mendorong dan memberikan semangat untuk mengurus BPJS yang akan dibantu oleh keponakan. Kami berharap sekali ada bantuan juga dari masyarakat yang memang ingin berdonasi," tambahnya. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016