Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji tahun depan akan memakai peci mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang dihadiahkan kepadanya oleh sang istri Gus Dur, Shinta Nuriah Wahid.
"Saya ingat pada Kamis 26 September 2013 di Wahid Institute, Ibu Shinta memberikan peci yang biasa dipakai Gus Dur kepada saya. Tadi pagi ada yang mengingatkan pada saya untuk dipakai tapi karena disimpan di Solo dan tidak cukup waktu untuk saya ambil, jadi tidak bisa dipakai pada malam haul ini. Nanti tahun depan Insya Alloh saya pakai," kata Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Haul K.H. Abdurrahman Wahid ke-7 dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ciganjur, Jakarta, Jumat malam.
Ribuan orang menghadiri acara Haul yang digelar di kompleks Masjid di dekat kediaman keluarga Gus Dur di Jalan Warung Silah Nomor 10 Ciganjur, Jakarta Selatan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar daerah dengan menggunakan bus.
Dalam acara haul ke-7 tersebut, Presiden Jokowi mengatakan pemberian peci Gus Dur memiliki filosofi yang mendalam.
"Pemberian peci jadi pengingat buat saya buat kita semuanya untuk selalu berusaha meneladani Gus Dur, meneladani ketulusan beliau menjaga silaturahmi," katanya.
Menurut dia, Gus Dur telah mampu menjadi sosok yang menerobos sekat primordialisme sehingga patut untuk diteladani kerelaannya termasuk dalam melayani masyarakat, hingga berkorban untuk bangsa dan negara sampai akhir hayat.
"Sikap jujur sejalan dengan misi utama kelahiran Nabi Muhammad SAW menuntut akhlak manusia dan menebar rahmat bagi alam," katanya.
Presiden juga menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik bersama dan bukan milik golongan atau perseorangan.
"Karena itu harus dikelola dengan konstitusi, dengan aturan konstitusi bukan lainnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya ingat pada Kamis 26 September 2013 di Wahid Institute, Ibu Shinta memberikan peci yang biasa dipakai Gus Dur kepada saya. Tadi pagi ada yang mengingatkan pada saya untuk dipakai tapi karena disimpan di Solo dan tidak cukup waktu untuk saya ambil, jadi tidak bisa dipakai pada malam haul ini. Nanti tahun depan Insya Alloh saya pakai," kata Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Haul K.H. Abdurrahman Wahid ke-7 dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Ciganjur, Jakarta, Jumat malam.
Ribuan orang menghadiri acara Haul yang digelar di kompleks Masjid di dekat kediaman keluarga Gus Dur di Jalan Warung Silah Nomor 10 Ciganjur, Jakarta Selatan, bahkan tidak sedikit dari mereka yang datang dari luar daerah dengan menggunakan bus.
Dalam acara haul ke-7 tersebut, Presiden Jokowi mengatakan pemberian peci Gus Dur memiliki filosofi yang mendalam.
"Pemberian peci jadi pengingat buat saya buat kita semuanya untuk selalu berusaha meneladani Gus Dur, meneladani ketulusan beliau menjaga silaturahmi," katanya.
Menurut dia, Gus Dur telah mampu menjadi sosok yang menerobos sekat primordialisme sehingga patut untuk diteladani kerelaannya termasuk dalam melayani masyarakat, hingga berkorban untuk bangsa dan negara sampai akhir hayat.
"Sikap jujur sejalan dengan misi utama kelahiran Nabi Muhammad SAW menuntut akhlak manusia dan menebar rahmat bagi alam," katanya.
Presiden juga menegaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah milik bersama dan bukan milik golongan atau perseorangan.
"Karena itu harus dikelola dengan konstitusi, dengan aturan konstitusi bukan lainnya," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016